Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

10 Adab Berdoa Menurut Imam Al-Ghazali

10 Adab Berdoa Menurut Imam Al-Ghazali



Berita Baru, Kolom – “Ya Rabb, ampunilah dan kasihanilah kedua orangtua hamba. Sejahterakan dia, maafkanlah kesalahannya, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkanlah kuburnya dan cucilah dia dengan air bersih es dan embun serta bersihkanlah dia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang dibersihkan dari kotoran, lindungilah dia dari siksa kubur dan fitnahnya. Amiin”.

Doa merupakan senjata orang beriman. Setiap saat kita berkesempatan memanjatkan doa untuk kedua orangtua kita seperti itu.

Menurut Imam Al-Ghazali adab dan tata cara berdoa kepada Allah Ta’ala ada 10 macam, yaitu :

  1. Hendaknya memilih waktu yang mulia atau mustajabah, seperti waktu sepertiga malam yang akhir dan hari atau malam Jumat.
  2. Hendaknya memilih keadaan yang mulia atau mustajabah, seperti pada saat turun hujan dan waktu antara adzan dan iqomah.
  3. Hendaknya menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya.
  4. Hendaknya melembutkan atau memelankan suaranya ketika berdoa, tetapi kalau berdoa orang banyak boleh suaranya di keraskan.
  5. Hendaknya doanya tidak bersajak, artinya susunan kalimatnya dan cara membacanya tidak seperti membaca sajak atau puisi.
  6. Hendaknya merendahkan diri dan khusuk dalam berdoa, dan tadarru’ kepada Allah Ta’ala, artinya merasa takut kepada Allah Ta’ala dan merasa selalu diawasi oleh-Nya.
  7. Hendaknya merasa yakin, bahwa do’anya akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala.
  8. Hendaknya bersungguh-sungguh dalam berdo’a, dan mengulanginya sampai tiga kali.
  9. Hendaknya memulai berdo’a dengan menyebut Asma Allah Ta’ala, dan memuji-Nya dengan membaca Hamdalah, dan membaca Sholawat, dan tidak langsung berdo’a memohon suatu permohonan.
  10. Hendaknya sungguh -sungguh bertaubat dengan memohon ampun kepada Allah Ta’ala, sebelum berdo’a.

Permohonan atau doa yang kita lakukan akan mudah dikabulkan oleh Allah SWT. dengan syarat kalau kita menjaga kesucian : lahir, batin, makanan, pakaian dan tempat yang kita gunakan untuk berdoa juga harus dari harta yang halal.

(Kitab Ihya’ Ulumuddin jilid 1, hal : 382 – 386)

beras