Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadan, Menjaga Ucapan hingga Memperbanyak Sedekah
Sumber: Freepik.com

10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadan, Menjaga Ucapan hingga Memperbanyak Sedekah



Berita Baru, Surabaya – 10 amalan sunnah di bulan Ramadan, menjaga ucapan hingga memperbanyak sedekah.

Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan kesempatan bagi umat Muslim untuk mendapatkan pahala yang besar. 

Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan kita berusaha untuk memanfaatkan waktu yang diberikan dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan keberkahan dan kebaikan di bulan yang suci ini. 

Oleh sebab itu, selama Ramadan, disarankan untuk meningkatkan amalan kebaikan dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Dengan demikian, kita dapat meraih keberkahan dan keberuntungan di dunia dan akhirat.

Sebagai bulan yang istimewa bagi umat Nabi Muhammad SAW, bulan Ramadan memiliki sejumlah amalan-amalam sunnah. Berikut sepuluh amalan sunnah di bulan Ramadan dikutip dari NU Online.

Amalan Sunnah di Bulan Ramadan

10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadan, Menjaga Ucapan hingga Memperbanyak Sedekah

1. Melaksanakan Sahur

Selain sebagai penambah tenaga di siang hari pada bulan Ramadan, sahur juga menjadi salah satu amalan sunah di bulan Ramadan, lebih dianjurkan untuk diakhirkan selama tidak sampai masuk waktu yang diragukan. Apakah masih malam atau sudah terbit fajar. 

Rasulullah SAW bersabda:

لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا أَخَّرُوا السَّحُورَ وَعَجَّلُوا الْفِطْرَ 

Artinya, “Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka,” (HR Ahmad). 

2. Menyegerakan Berbuka Puasa

Hendaknya orang berpuasa untuk segera berbuka begitu waktu maghrib tiba. Selain itu, berbuka lebih dianjurkan untuk memakan kurma, atau jika tidak ada maka bisa dengan air putih biasa. 

Sebagaimana yang dijelaskan oleh, Raghib As-Sirjani dalam bukunya ‘Nabi Sang Penyayang’. Dia menuliskan, jika perihal bergegas dalam berbuka puasa merupakan bukti sayang Rasulullah kepada kaum muslim karena telah beribadah kepada Allah SWT, ditunjukkan dengan terdapatnya pahala yang lebih utama.

Sebagaimana Rasulullah meriwayatkan dalam sabdanya dari Sahl bin Sa’ad:

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: “Manusia selalu dalam keadaan baik selama mereka segera berbuka (bila waktunya telah tiba).” (HR Bukhari)

3. Membaca Doa Saat Berbuka Puasa

Saat menjalankan ibadah puasa, kita dianjurkan untuk membaca doa saat hendak berbuka. Doa buka puasa tidak boleh kita lewatkan karena berdoa saat mau berbuka termasuk waktu mustajab.

Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tiga waktu doa mustajab adalah doa seorang yang sedang puasa, doa seorang yang dizalimi orang, dan doa seorang musafir.”

Di antaranya adalah doa berikut: 

‎اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اِغْفِرْ لِي اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Atau doa yang lebih masyhur berikut: 

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 

4. Mandi Besar

Mandi besar dari junub, haid, atau nifas sebelum terbit fajar agar bisa menunaikan ibadah dalam keadaan suci, di samping khawatir masuk air ke mulut, telinga, anus, dan sebagainya sebaiknya mandi setelah fajar. 

5. Menjaga Ucapan

Menjaga ucapan dari perkataan-perkataan yang tidak bermanfaat, terlebih jika bisa menimbulkan dosa. Sebab, hal itu bisa mengurangi pahala puasa. 

6. Menghindari Hal-hal yang Tidak Sejalan Dengan Hikmah Puasa

Kendati tidak membatalkan puasa, umat Islam dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang tidak sejalan dengan hikmah puasa, seperti berbuka puasa sampai perut menjadi kekenyangan atau melakukan sesuatu yang bertujuan untuk memuaskan nafsu. 

7. Memperbanyak Sedekah

Orang yang berpuasa handaknya memperbanyak sedekah kepada sesama, terutama sedekah makanan atau minuman untuk berbuka puasa. Sebab, orang yang memberi makanan atau minuman untuk orang berpuasa mendapat pahala yang setimpal dengan pahala puasa orang yang disedekahi. 

8. Memperbanyak I’tikaf di Masjid

Sebaiknya i’tikaf dilakukan selama satu bulan penuh, tapi jika tidak bisa maka diutamakan sepuluh hari terakhirnya saja karena pada hari-hari itu terdapat malam Lailatul Qadar. 

Bahkan Nabi Muhammad menganjurkan para shahabat untuk ikut beri’tikaf bersama Rasulullah SAW di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

مَنْ كَانَ اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَعْتَكِفِ الْعَشْرَ الأَْوَاخِرَ

Artinya: “Siapa yang ingin beri’tikaf denganku, maka lakukanlah pada sepuluh terakhir.” (HR. Bukhari).

9. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an

Paling tidak bisa mengkhatamkan satu kali dalam satu bulan Ramadhan. Semakin banyak khatam semakin baik sebagaimana dianjurkan oleh banyak ulama. 

Sabda Rasulullah dalam hadis riwayat Ahmad mengatakan,”Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam, dituliskan baginya pahala sholat sepanjang malam.”

Dari hadis di atas menunjukkan, betapa besarnya keutamaan membaca Alquran, apalagi bila dikerjakan di bulan Ramadhan yang merupakan bulan diturunkannya Al-Quran.

10. Konsisten dalam Menjalankan Ibadah

Konsisten dalam menjalankan ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadan. Artinya, semua amalan sunnah yang dilakukan di bulan ini tidak putus setelah Ramadan selesai.

Demikianlah penjelasan terkait 10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadan, Menjaga Ucapan hingga Memperbanyak Sedekah. Semoga bermanfaat.

beras