Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

5 Keutamaan Puasa Sunnah di Bulan Syawal

5 Keutamaan Puasa Sunnah di Bulan Syawal



Berita Baru, Surabaya – Puasa 6 hari di Bulan Syawal merupakan amalan yang disunnahkan dalam Islam dikarenakan memiliki keutamaan yang luar biasa.

Puasa sunnah di Bulan Syawal dimulai sejak tanggal 2 Syawal atau keesokan harinya Hari Raya Idul Fitri.

Kesunnahan puasa di Bulan Syawal berdasarkan salah satu hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan bahwa orang yang berpuasa enam hari di Bulan Syawal setelah satu bulan Puasa Ramadhan, akan memperoleh pahala seperti puasa satu tahun. 

Beliau bersabda: 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ 

Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)

Dilansir dari laman NU Online, berikut 5 keutamaan puasa sunnah di Bulan Syawal.

1. Penyempurna Puasa Ramadhan 

Salah satu keutamaan puasa sunnah di Bulan Syawal ialah menjadi penyempurna dari ibadah puasa wajib di Bulan Suci Ramadhan.

2. Pahala puasa satu tahun 

Adapun penjelasan dari hadits yang menyebutkan bahwa puasa sunnah di Bulan Syawal sama dengan berpuasa selama satu tahun ialah bila puasa 6 hari di Bulan Syawal dijumlahkan dengan Puasa Ramadhan.

Hal itu berdasarkan Surat Al-An’am ayat 160 yang menjelaskan bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya. 

Bila dikalkulasikan, puasa satu bulan puasa Ramadhan dikalikan 10 hasilnya adalah 10 bulan. Kemudian puasa 6 hari di Bulan Syawal dikalikan 10 hasilnya ialah 2 bulan.

Dengan demikian bila Puasa Ramadhan ditambah dengan puasa sunnah 6 hari di Bulan Syawal pahalnya sama dengan berpuasa selama 1 tahun.

3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan 

Salah satu ciri-ciri diterimanya amal ibadah yang kita lakukan ialah keistiqomahan atau konsistensi mengamalkan ibadah yang lain setelah ibadah pertama selesai. 

Begitupun dalam melaksanakan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan. Salah satu ciri-ciri diterimanya ialah kemampuan dan kesungguhan seseorang dalam mengerjakan puasa sunnah 6 hari di Bulan Syawal. 

4. Sebagai Tanda Syukur 

Berpuasa sunnah di Bulan Syawal merupakan bentuk syukur seorang hamba kepada Allah karena dapat melalui Bulan Suci Ramadhan dengan penuh keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Rasulullah saw bersabda, 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ 

[وفي رواية]: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ   

Artinya, “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” 

[dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim).

5. Menjaga Konsistensi ibadah 

Setelah berakhirnya Bulan Suci Ramadhan, bukan lantas memutus ibadah-ibadah yang ada di dalamnya. 

Setiap Muslim dianjurkan untuk tetap menjaga keistiqomahan atau konsistensi ibadah tersebut. 

Salah satunya ialah dengan berpuasa sunnah 6 hari di Bulan Syawal sebagai bukti konsistensi puasa yang sudah dilakukan selama Ramadhan.

beras