5 Orang Terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu Memimpin dengan Kekayaan Rp 806,5 Triliun, Raffi Ahmad Masuk?
Berita Baru, Jakarta – Dengan mendekati akhir tahun, kekayaan konglomerat di Indonesia menunjukkan perubahan yang menarik, seiring dengan pendapatan yang mereka peroleh dari beragam bisnis.
Di posisi teratas, Prajogo Pangestu, raja petrokimia dan pemilik Grup Barito Pacific, mencatat kekayaan bersih sebesar US$51,7 miliar, setara dengan Rp806,50 triliun.
Meskipun saham perusahaan yang dikelolanya, seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), mengalami fluktuasi, kekayaan Prajogo tetap stabil.
Dalam sepekan terakhir, saham BREN tercatat turun 3,58%, sementara CUAN merosot 5,37%.
Di urutan kedua dan ketiga, dua bersaudara Hartono—Robert Budi dan Michael—menjadi sorotan.
Kekayaan mereka, yang sebagian besar berasal dari investasi di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), terdaftar secara terpisah.
Budi Hartono memiliki harta senilai US$26,8 miliar (Rp418,07 triliun), sedangkan Michael Hartono mencapai US$25,7 miliar (Rp400,91 triliun).
Keluarga ini memulai kesuksesannya dalam industri tembakau dan masih mempertahankan posisi sebagai salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia.
Selanjutnya, Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), menduduki posisi keempat dengan total kekayaan mencapai US$23,3 miliar (Rp363,47 triliun).
Kekayaannya sangat dipengaruhi oleh pergerakan saham BYAN, yang menjadi sumber utama pendapatannya, sehingga menghadapi volatilitas yang tinggi.
Di posisi kelima, konglomerat asal India, Sri Prakash Lohia, melaporkan kekayaan sebesar US$8,4 miliar (Rp131,03 triliun).
Lohia meraih kekayaan ini melalui bisnis manufaktur, yang dimulai pada 1976 saat ia mendirikan PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) bersama ayahnya.
Kini, perusahaan tersebut telah berkembang menjadi salah satu produsen tekstil terkemuka di Indonesia.
Perubahan kekayaan para konglomerat ini menunjukkan bagaimana pasar dan ekonomi Indonesia beradaptasi, serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh para pengusaha di tanah air.