Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

5 Resolusi dan Rekomendasi Tunas GUSDURian 2022



Berita Baru, Surabaya – Temu Nasional (TUNAS) GUSDURian 2022 yang digelar pada 14-16 Oktober di Asrama Haji Sukolilo Surabaya menghasilkan lima poin resolusi dan rekomendasi untuk menjadikan Indonesia lebih baik.

Menurut koordinator Nasional Jaringan GUSDURian Alissa Wahid, bahwa sejumlah resolusi dilatarbelakangi masalah yang dihadapi Indonesia saat ini. Terdapat lima poin besar dalam rumusan resolusi dan rekomendasi tersebut yang diberi tajuk “Mempersoalkan Oligarki untuk Inklusi Sosial, Politik, dan Ekonomi.”

“Kekuatan kapital mengental di berbagai bidang. Kepentingan rakyat terabaikan. Kelestarian alam tergadaikan. Oligarki menjadi sumber masalah bangsa yang harus kita koreksi. Penguatan demokrasi substansial menjadi solusi untuk mewujudkan inklusi sosial, ekonomi, dan politik,” terang Alissa di depan 1500 peserta.

Lima poin resolusi dan rekomendasi yang dimaksud salah satunya adalah desakan Jaringan GUSDURian pada pemerintah dan parlemen untuk memperluas ruang demokrasi.

“Desakan ini bisa dilakukan dengan melakukan revisi berbagai regulasi yang kontraproduktif terhadap keadilan ekonomi dan jaminan ruang hidup yang setara, seperti UU Minerba, UU Cipta Kerja; serta kebebasan berpendapat dan berekspresi, seperti UU ITE, “terangnya.

Kedua, mendesak pemerintah untuk melakukan penegakan hukum yang mencerminkan keadilan dan pemenuhan hak-hak konstitusional dengan menuntaskan kasus HAM berat dan memulihkan hak-hak korban.

Ketiga, Jaringan GUSDURian mendesak kepada pemerintah untuk melakukan demokratisasi ekonomi yang inklusif, responsif gender dan penyandang disabilitas. “Poin ini bisa dilakukan dengan tiga cara, mulai dari memberikan perhatian yang lebih kuat kepada UMKM, melalui penguatan program inklusi keuangan dan akses pasar, hingga mewujudkan transisi energi yang berkeadilan,” jelasnya.

Resolusi keempat berkaitan dengan pesta demokrasi tanah air yang akan berlangsung pada 2024 mendatang.

“Keempat, kami berkomitmen mengawal pemilu 2024 untuk terwujudnya rekonfigurasi kekuasaan,” ujar putri sulung Gus Dur tersebut.

Resolusi kelima dan terakhir menyebut komitmen Jaringan GUSDURian untuk memperkuat konsolidasi masyarakat sipil untuk perimbangan oligarki kelompok elit.

“Hal ini dilakukan dengan cara mengajak seluruh elemen masyarakat sipil untuk melakukan pendidikan politik, pemberdayaan ekonomi, dan advokasi kasus-kasus rakyat, serta membangun ruang-ruang dialog antar-elemen untuk memperkuat kohesi dan solidaritas sosial,” pungkas Alissa.