7 Fraksi DPRD Bojonegoro, Sepakat Tolak Kenaikan BBM
Berita Baru, Bojonegoro – DPRD Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menindaklanjuti tuntutan PMII Bojonegoro terkait penolakan kenaikan BBM. Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Sukur Prianto, mengatakan, dari 8 fraksi 7 diantaranya sepakat menolak kenaikan BBM yang dilakukan Pemerintah Pusat sekarang ini.
“Ada tujuh Fraksi yang menolak kenaikan BBM, sedangkan satu Fraksi tidak menyatakan sikap yaitu Fraksi PDI Perjuangan,”ujar Sukur saat pers rilis dengan media di kantor DPRD Bojonegoro, Sabtu (17/9/2022).
Menurut Politisi Partai Demokrat, ini merupakan keputusan lembaga maka dengan kesepakatan melalui semua Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, maka pihaknya merilis ketegasan sikap dalam menolak kenaikan BBM.
“Hari ini, kami dari lembaga DPRD dengan tegas menolak kenaikan BBM,” katanya.
Penolakan itu disertai dengan surat pernyataan bermaterai dan ditandatangani oleh semua pimpinan DPRD. Meski masing-masing fraksi memiliki alasan dan narasi yang berbeda, namun kata Sukur, secara umum penolakan ini karena kenaikan BBM dinilai kurang tepat dimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sangat lemah pasca Pandemi Covid-19.
“Otoritas atau kebijakan naik-turunnya BBM merupakan wewenang pemerintah pusat, sehingga kami mendesak pemerintah agar BBM tidak dinaikkan,” tegasnya.
Saat ini, lanjut Ketua DPC Partai Demokrat, dampak kenaikan BBM sudah sangat dirasakan masyarakat di Indonesia termasuk Bojonegoro. Apalagi, jika pekerjaan yang dilakukan bersifat mobile.
“Biasanya, uang Rp30.000 ini sudah full tank, tapi sekarang hanya setengahnya saja,”imbuhnya.
Sukur menegaskan, jika pernyataan ini sekaligus menjawab permintaan PMII Bojonegoro yang beberapa waktu lalu melakukan demo menolak kenaikan BBM.(jk)