Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Putin, Mantan Presiden Rusia: Seperti Kertas Toilet!

ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Putin, Mantan Presiden Rusia: Seperti Kertas Toilet!



Berita Baru, Moskow – Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Hari Jumat, 17 Marer 2023.

Pihak Moskow menolak keras keputusan dari ICC tersebut.

“Rusia, seperti sejumlah negara lain, tidak mengakui yurisdiksi pengadilan ini dan dari sudut pandang hukum, keputusan pengadilan ini batal,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip dari AFP, pada Sabtu, 18 Maret 2023.

Tidak hanya itu, mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev membandingkan surat perintah itu dengan kertas toilet. Dmitry merupakan sekutu dekat Vladimir Putin.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan bahwa itu (surat perintah ICC) tidak ada artinya bagi Rusia.

Merespon hal itu, jaksa ICC, Karim Khan mengungkapkan bahwa ada begitu banyak contoh orang-oranh yang mengira mereka berada di luar jangkauan hukum.

Dia juga mencontohkan serangkaian penjahat perang dari bekas Yugoslavia, dan mantan Presiden Liberia Taylor yang berhasil diadili.
“Lihatlah (Slobodan) Milosevic atau Charles Taylor atau (Radovan) Karadzic atau (Ratko) Mladic,” kata Karim.

Sehari sebelum surat perintah penangkapan itu dikeluarkan oleh ICC, penyelidikan PBB menilai bahwa paksa dan deportasi anak-anak Ukraina ke daerah-daerah di bawah kendali Rusia merupakan bentuk kejahatan perang.

Tim penyelidik PBB mengatakan bahwa Dinas Sosial Rusia memberitahukan anak-anak yang dideportasi tersebut bahwa mereka akan ditempatkan di keluarga asuh atau diadopsi.

Sebenarnya Rusia dan Ukraina bukan anggota ICC, namun Kyiv telah menerima yurisdiksi pengadilan dan bekerja sama dengan kantor Khan.

Perihal tuduhan kejahatan perang oleh pasukannya, Rusia membantah hal itu. Para ahli mengatakan, kecil kemungkinannya pihak Rusia akan menyerahkan Putin.

Namun, hakim ICC menyatakan ada alasan kuat bahwa Putin merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas kejahatan yang disebutkan tersebut.

Sebelumnya, pada hari itu, Moskow dan Beijing mengumumkan bahwa sekutu strategis Rusia, yakni Presiden China, Xi Jinping, akan berada di Rusia minggu depan untuk menandatangani perjanjian yang mengantarkan era baru hubungan.

Lantas, Amerika Serikat menuduh kedatangan China ke Rusia tersebut untuk mempertimbangkan pengiriman senjata dalam rangka mendukung kampanye Rusia.

Tuduhan tersebut langsung dibantah dengan keras oleh pihak Beijing. Kunjungan Xi Jinping ke Moskow semata-mata untuk mempererat hubungan diplomatik antara kedua negara.

beras