APBD Tertinggi Ke-2 Nasional, IPM Bojonegoro Nyungsep
Berita Baru, Bojonegoro – Meski dinobatkan sebagai kabupaten ke-2 dengan APBD terbesar skala nasional, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bojonegoro ternyata di bawah rata-rata Jawa Timur.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Bojonegoro menunjukkan tren pertumbuhan yang cenderung lambat selama empat tahun terakhir.
Bahkan, nilai IPM kabupaten dengan APBD senilai Rp 7,4 triliun ini masuk dalam 5 terendah se-Jawa Timur.
Rendahnya capaian IPM Kabupaten Bojonegoro menjadi indikator kuat bahwa pembangunan di sektor pendidikan tampak suram.
Hal itu juga diperkuat dengan data yang menunjukkan bahwa angka partisipasi sekolah dan rata-rata lama sekolah di Bojonegoro masih tergolong rendah bahkan cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Angka Harapan Sekolah di Kabupaten Bojonegoro hanya mencapai 12,84 persen, sementara rata-rata lama sekolah 7,43 persen sepanjang tahun 2022.
Data tersebut menunjukkan masih banyaknya anak-anak di Kabupaten Bojonegoro yang belum mendapatkan akses dan kesempatan pendidikan yang layak.
Kondisi ini tentunya dapar berdampak negatif pada laju IPM serta kualitas hidup masyarakat Bojonegoro di masa depan.
Dikutip dari thejatim.com, berikut data IPM Bojonegoro dalam 4 tahun terakhir.
Pada tahun 2018, IPM Kabupaten Bojonegoro menyentuh angka 67,85 persen. Di tahun berikutnya, IPM mengalami peningkatan menjadi 68,75 persen.
Tahun 2020, capaian peningkatan IPM Kabupaten Bojonegoro lebih kecil dari tahun sebelumnya, yakni sebesar 0,4 persen. Begitupun di tahun 2021 IPM meningkat sebesai 0,8 persen dan mencapai angka 69,59 persen.
Pada tahun 2022, IPM Bojonegoro kembali meningkat tipis sebesar 0,8 persen dan menjadi 70,12 persen.
Meskipun angkanya terus mengalami peningkatan, pertumbuhan IPM Kabupaten Bojonegoro masih tergolong rendah dan bahkan di bawah rata-rata Jatim.
Kondisi tersebut tentunya cukup mengherankan mengingat Kabupaten Bojonegoro menempati urutan ke-2 kabupaten dengan APBD terbesar di Indonesia.
Hal itu diungkapkan peneliti Poverty Resource Center Initiative (PRCi), Aw Syaiful Huda dalam suatu kesempatan pada Januari 2023 lalu.
“Tahun ini, Bojonegoro menempati peringkat No. 2 kabupaten dengan APBD tertinggi di Indonesia,” ungkap Awe, sebagaimana dilansir dari laman resmi PRCi pada Kamis, 4 Mei 2023.
Pada tahun 2023, total nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro mencapai Rp 7,4 triliun.
Angka tersebut menempatkan kota minyak ini di urutan ke-2 kabupaten dengan APBD tertinggi di Indonesia.
Sementara di urutan pertama ditempati oleh Kabupaten Bogor dengan nilai APBD mencapai Rp 9,1 triliun dan di urutan ketiga ada Kabupaten Bekasi dengan APBD sebesar Rp 6,6 triliun.