Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Viral Karena Lakukan Bom Harga, Tukang Ojek Bromo Akhirnya Minta Maaf

Viral Karena Lakukan Bom Harga, Tukang Ojek Bromo Akhirnya Minta Maaf



Berita Baru, Pasuruan – Video tukang ojek di kawasan Gunung Bromo Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan viral di Media Sosial saat melakukan bom harga kepada wisatawan.

Dalam video tersebut menampilkan seorang wisatawan dengan tukang ojek yang awalnya sepakat untuk mengantar pulang pergi dari Bukit Penanjakan ke Padang Savana dengan biaya Rp 100 ribu per orang.

Kemudian, dengan alasan ada banyak kawasan yang singgahi oleh sang wisatawan tukang ojek tersebut menarik biaya Rp 400 ribu per orang.

Viralnya video tukang ojek yang melakukan bom harga itu membuat pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan Polsek Tosari melakukan penyelidikan.

Mereka mendeteksi pelaku melalui video yang viral di media sosial Instagram itu dan kemudian memanggil pelaku untuk datang ke kantor Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Gunung Penanjakan Desa Wonokriti.

“Tim yang ada di lapangan sudah memanggil yang bersangkutan dan sudah melakukan klarifikasi. Dan yang bersangkutan sudah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya,”
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar (BB) TNTBS, Septi Eka Wardhani dikutip dari idntimes.com.

Tukang ojek yang ternyata bernama Purwanto itu kemudian membuat video permintaan maaf di kantor Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Gunung Pananjakan Desa Wonokriti.

Dalam video permintaan maafnya, Purwanto mengakui melakukan bom harga kepada wisatwan yang awam di Gunung Bromo dengan menarik tarif tidak sesuai kesepakatan yang awalnya Rp100 ribu menjadi Rp 400 ribu.

“Sehubungan dengan video viral yang ada di media sosial, atas kejadian kesalahpahaman dan ketidaknyamanan pelayanan jasa wisata ojek di Bromo. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya,” terang pria asli Desa Wonokriti ini pada Rabu (29/5/2024).

Purwanto menyebut dirinya tergiur dengan keuntungan 4 kali lipat dari harga normal ojek Bromo sehingga melakukan bom harga kepada wisatawan.

Selain itu, Purwanto juga secara khusus meminta maaf pada pihak-pihak yang merasa dirugikan atas perbuatannya seperti TNBTS, Polsek Tosari, penyedia jasa travel Gunung Bromo, dan terutama wisatawan yang jadi korbannya.

Purwanto mengakui jika perbuatannya salah dan juga telah membuat dan menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

“Saya mohon maaf dan mengakui kesalahan kepada Pak Dira dan timnya yang sudah saya rugikan. Saya berjanji tidak akan mengulangi kejadian tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat sebagai bentuk penyesalan dan permohonan maaf tanpa ada paksaan dari pihak manapun,” ujarnya.

beras