Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Solusi Masalah UMKM dan Infrastruktur dari Mak Rini dan Mas Ghoni

Solusi Masalah UMKM dan Infrastruktur dari Mak Rini dan Mas Ghoni



Berita Baru, Blitar – Dalam debat perdana Pilkada Kabupaten Blitar, Jumat (18/10/2024) pasangan calon Rini Syarifah-Abdul Ghoni tampil percaya diri sepanjang debat, terutama dalam sesi tanya jawab.

Pasangan yang akrab disapa Mak Rini-Mas Ghoni itu beberapa kali merujuk pada data dan catatan yang dibawanya, menunjukkan keahlian dalam memaparkan rencana pembangunan yang berbasis data.

Meski sempat dikritik karena sering membaca catatan, tim sukses Mak Rini dan Mas Ghoni menegaskan bahwa hal itu justru menunjukkan keseriusan dan kecerdasan mereka dalam memastikan informasi yang disampaikan akurat.

Sebagai contoh, saat menjawab pertanyaan panelis tentang UMKM, Mak Rini menyatakan bahwa UMKM harus naik kelas. Selama ini, Mak Rini mengungkapkan telah mendampingi UMKM dari 0.

Di permodalan dengan mengubungkan dengan Bank Himbara supaya UMKM tidak terjerat pinjol atau reternir sehingga UMKM bisa lebih nyaman dalam mengembangkan usahanya.

“Kami merasa UMKM bergeliat padahal baru saja Pandemi Covid, UMKM bisa bangkit dengan tetap menjual produknya,” ujar calon bupati yang akrab disapa Mak Rini tersebut.

Di samping itu, pertanyaan tentang infrastruktur, Mak Rini menyampaikan hal itu sudah masuk dalam visi Blitar Nyaman. Yaitu membangun infrastruktur merata, menyokong ekonomi unggulan dan tangguh bencana.

Jika terpilih, ia memastikan membangun 25 jembatan, 150 Km jalan beton, 250 km jalan hotmix, 100 persen air bersih, 100 persen sanitasi, 100 irigasi, 250 km drainase, 100 persen bebas kumuh, 100 persen hotmix di wilayah kelurahan.

Di samping itu Mak Rini juga memastikan akan menyelesaikan 100 persen legal formal kasus pertanahan di Kabupaten Blitar. Tak lupa juga akan membangun jembatan dan islamic center untuk menumbuhkan perekonomian di wilayah perkotaan.

Wakil Mak Rini, Mas Ghoni menyebutkan Survei memang menyebutkan ada penurunan. Namun sejak tahun 2020 dan 2021 Pemerintah Kabupaten Blitar terdampak Pandemi Covid-19. Imbasnya, tak sedikit anggaran dialokasikan untuk mengatasi pagebluk tersebut.

Namun, Mas Ghoni menegaskan bahwa kondisi tersebut tak membuat pembangunan infrastruktur mandek. Ia mencontohkan di Desa Ngeni yang belum ada akses jalan.

“Hari ini dibangun jalan hampir 70 persen. Saya pikir ke depan semua akan kami selesaikan, akses desa, begitupun akses perekonomian lainnya,” tegas Mas Ghoni.

Mak Rini juga menegaskan bahwa meskipun dilanda Pandemi selama 3 tahun, ia tetap berupaya untuk melakukan pembangunan.

“Hasilnya luar biasa, dengan 700 km sudah kita bangun. Dari total 1700 km panjang jalan kabupaten blitar telah kita bangun 690 KM mulai dari hotmix dan jalan beton. Sehingga PR yang 30 tahun belum dibangun, 40 tahun belum dibangun bahkan sudah merdeka. Maka itu infrastruktur menjadi prioritas kami sebagai salah satu bagian dalam menyejahterakan masyarakat,” tegas Mak Rini.

Mak Rini, dalam debat tersebut, menegaskan bahwa data merupakan kunci dari kebijakan berkelanjutan. Ia berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan dengan pendekatan berbasis fakta dan angka, sehingga rencana yang dibuat tidak hanya sekadar janji politik belaka.

“Kami ingin semua program pembangunan di Kabupaten Blitar tetap berkelanjutan, dan penggunaan data yang tepat adalah kuncinya,” ujar Mak Rini.

Pasangan Mak Rini-Mas Ghoni tidak hanya unggul dalam penguasaan materi, tetapi juga dalam menyampaikan program-program unggulan yang konkret. Salah satu poin utama yang disampaikan Rini adalah pentingnya pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Blitar, terutama dalam hal infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat desa.

Rini menyoroti bahwa peningkatan akses jalan dan layanan publik di pedesaan menjadi salah satu prioritas utama dalam programnya lima tahun ke depan.

“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di daerah terpencil juga mendapatkan akses yang memadai, baik dari segi infrastruktur maupun pelayanan publik,” ujarnya.

Selain itu, Mak Rini juga menekankan pentingnya menciptakan lapangan kerja baru dan menarik investasi ke Kabupaten Blitar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan daya saing daerah agar Blitar mampu bersaing di tingkat nasional. Ini tidak hanya tentang membangun infrastruktur, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investor,” tegasnya.

beras