Petani dan Nelayan Blitar Ucapkan Terima Kasih ke Mak Rini: Kepemimpinannya Berpihak ke Rakyat
Berita Baru, Blitar – Ratusan petani dan nelayan yang tergabung dalam Front Masyarakat Petani dan Nelayan (FMPN) Kabupaten Blitar melakukan aksi damai pada Selasa, 19 November 2024, sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja Bupati Blitar, Rini Syarifah, yang akrab disapa Mak Rini.
Aksi tersebut dimulai dengan long march menuju kantor DPRD dan kantor Bupati Blitar, lalu berakhir dengan penyerahan karangan bunga serta ucapan terima kasih langsung kepada Bupati Rini di kantor DPC PKB Kabupaten Blitar, tempat beliau sedang menjalani masa cuti.
Momen ini menjadi simbol penghargaan masyarakat terhadap kepemimpinan yang berfokus pada kesejahteraan rakyat dan reforma agraria yang telah digulirkan selama masa jabatan beliau.
Dalam pertemuan tersebut, Joko Agus Prasetyo, koordinator aksi, menyampaikan bahwa mereka merasa sangat terbantu dengan kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh Bupati Rini, yang secara langsung memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat petani dan nelayan di Kabupaten Blitar.
“Kami merasa kepemimpinan Rini Syarifah sangat berpihak pada rakyat, terutama dalam hal keadilan agraria. Semua yang kami rasakan, dari redistribusi tanah hingga pemberdayaan masyarakat desa, adalah hasil dari perjuangan beliau,” ujar Joko.
Selama masa kepemimpinan Bupati Rini Syarifah, program reforma agraria telah menjadi salah satu fokus utama. Salah satu capaian yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah suksesnya program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang berhasil mengalihkan status kepemilikan tanah lebih dari 144.000 bidang tanah milik warga, memberikan mereka hak atas tanah yang sah dan bebas dari ancaman kriminalisasi.
Program ini, yang telah dilaksanakan sejak 2021 hingga 2024, memberikan kepastian hukum dan memperkuat hak masyarakat atas tanah mereka.
Selain itu, redistribusi tanah eks-perkebunan sebanyak 7.940 bidang di desa-desa seperti Modangan, Balerejo, Sidomulyo, dan Sumberurip, telah mengubah kehidupan para petani dan masyarakat desa.
Kini mereka memiliki akses atas tanah yang sebelumnya sulit dijangkau, memungkinkan mereka untuk mengelola lahan secara produktif. Kebijakan ini, menurut Joko, menjadi simbol keadilan bagi masyarakat kecil, yang sebelumnya terpinggirkan oleh penguasaan lahan oleh pihak perusahaan besar.
Salah satu kebijakan monumental lainnya yang diapresiasi masyarakat adalah kebijakan pemanfaatan kawasan Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yang mengalokasikan lebih dari 2.300 hektar kawasan hutan untuk masyarakat. Kebijakan ini memberikan peluang bagi warga Blitar untuk mengelola sumber daya alam secara legal dan berkelanjutan. Seperti yang dijelaskan oleh salah seorang tokoh masyarakat dari desa.
“Berkat kebijakan revolusioner Mak Rini, kini masyarakat petani dapat mengelola hutan ini secara sah, yang sebelumnya hanya bisa kami manfaatkan dengan risiko tinggi. Ini adalah langkah yang sangat membantu kami dalam meningkatkan perekonomian,” imbuh Joko.
Selain itu, Bupati Rini juga berhasil mewujudkan Program Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) untuk 38 desa di Blitar. Program ini memberikan hak milik atas tanah yang sah bagi masyarakat desa, menjadikan mereka pemilik yang sah atas lahan yang mereka kelola.
Desa Sidorejo di Kecamatan Doko dan Karangrejo di Kecamatan Garum adalah contoh nyata desa yang mendapatkan hak tanah secara sah. Warga desa mengungkapkan bahwa kebijakan ini sangat membantu mereka untuk bisa mengelola lahan secara legal tanpa takut akan ancaman penggusuran atau kriminalisasi.
Upaya Mak Rini dalam menyelesaikan konflik pertanahan juga mendapat sambutan positif. Pembentukan Kelompok Kerja Perhutanan Sosial (Pokja) untuk memediasi dan menyelesaikan konflik pertanahan telah memberikan rasa aman bagi banyak pihak.
Dalam kesempatan ini, Joko mengungkapkan bahwa masalah yang selama ini mereka hadapi terkait dengan tanah perkebunan kini mulai ada jalan keluar, berkat adanya komunikasi yang lebih intensif antara masyarakat dan pihak perkebunan.
Sebagai bentuk komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat, Mak Rini juga mendorong pola kemitraan antara masyarakat sekitar perkebunan dengan pengelola perkebunan.
Langkah ini dianggap penting untuk mencegah konflik sosial yang berlarut-larut dan mengganggu kestabilan ekonomi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang dekat dengan perkebunan besar seperti PT Dagang Gambar Anyar di Desa Sumberasri.
Namun, meskipun berhasil dalam banyak hal, FMPN juga menyuarakan dukungan terhadap transparansi dalam penegakan hukum, terutama dalam kasus yang mereka anggap sebagai bagian dari konspirasi hukum yang merugikan masyarakat Blitar. Dalam hal ini, mereka menyerukan agar kasus pemalsuan dokumen yang mencatut nama KPK pada tahun 2018 segera diusut tuntas.
“Kami menginginkan agar kasus-kasus seperti ini tidak hanya berhenti pada proses hukum yang tidak jelas. Kami percaya pada sistem hukum yang adil dan terbuka, yang akan mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas pemalsuan dokumen tersebut,” tegas Ibnu Harris Priambodo, salah satu aktivis yang ikut dalam aksi ini.
Selain itu, masyarakat juga mendesak agar setiap individu yang berani menyuarakan kebenaran tidak mendapatkan intimidasi. Mereka menyerukan perlindungan bagi aktivis dan masyarakat yang berjuang untuk keadilan, serta keterbukaan informasi mengenai perkembangan kasus tersebut.
Aksi ini, yang juga mengangkat isu tentang pentingnya menjaga demokrasi dan menentang manipulasi hukum, menegaskan komitmen masyarakat Blitar untuk terus memperjuangkan hak-hak mereka.
Mereka yakin bahwa dengan kepemimpinan yang progresif dan berpihak pada rakyat seperti Rini Syarifah, Blitar dapat terus maju menuju masa depan yang lebih baik dan lebih berdaulat.
Rini Syarifah, yang saat ini tengah cuti untuk mengikuti pencalonan dalam pemilihan Bupati Blitar 2025-2029, berpasangan dengan Abdul Ghoni, seorang visioner muda yang diharapkan bisa melanjutkan langkah besar dalam pembangunan Blitar.
Masyarakat yang hadir dalam aksi tersebut menyatakan dukungannya terhadap pasangan ini, percaya bahwa mereka adalah pemimpin yang tepat untuk membawa Blitar menuju kesejahteraan yang lebih merata.
Dengan antusiasme yang tinggi, massa juga mengajak seluruh elemen masyarakat Blitar untuk bersatu dalam memperjuangkan Blitar yang lebih baik. Mereka menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya untuk kepentingan individu, melainkan untuk kesejahteraan rakyat yang adil dan merata.
Masyarakat Blitar menginginkan pemimpin yang tidak hanya memimpin, tetapi juga mendengarkan dan melayani rakyatnya dengan sepenuh hati.
Dalam kesempatan ini, Mak Rini mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh masyarakat petani dan nelayan Blitar.
“Saya merasa sangat terharu dan berterima kasih atas apresiasi yang diberikan. Semua yang saya lakukan adalah untuk kepentingan rakyat Blitar. Saya berkomitmen untuk terus memperjuangkan keadilan agraria dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Rini dalam pertemuan tersebut.
Di akhir acara, massa yang hadir mengingatkan bahwa perjuangan mereka belum selesai. Mereka menyatakan bahwa aksi ini adalah simbol harapan besar bagi Kabupaten Blitar, dan mereka akan terus berdiri bersama untuk memastikan bahwa visi besar yang telah dibawa oleh Rini Syarifah dapat terus terlaksana.
Aksi ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa masyarakat Blitar, terutama petani dan nelayan, sangat mendukung kebijakan-kebijakan yang berpihak pada mereka.
Mereka yakin, dengan kepemimpinan yang berani dan berpihak pada rakyat, Blitar akan terus berkembang dan mewujudkan kesejahteraan yang lebih adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat.