Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Imlek 2025: Ini 7 Makanan yang Dilarang dalam Perayaan Tahun Baru China

Imlek 2025: Ini 7 Makanan yang Dilarang dalam Perayaan Tahun Baru China



Berita Baru, Surabaya – Imlek 2025 akan segera tiba, dan perayaan Tahun Baru China selalu identik dengan hidangan istimewa. Namun, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari karena dianggap membawa nasib buruk. Pemilihan makanan yang tepat sangat penting untuk memastikan tahun yang baru membawa keberuntungan.

Untuk itu, kami telah merangkum 8 makanan yang dilarang dimakan saat Imlek 2025. Makanan-makanan ini dipercaya bisa membawa sial, jadi pastikan kamu menghindarinya agar perayaan Imlek kamu tetap penuh berkah dan keberuntungan.

Salak

Buah salak yang memiliki kulit tajam dan bersisik, dianggap melambangkan tantangan dan kesulitan dalam hidup. Kulitnya yang keras dan berduri sering kali dihubungkan dengan rintangan atau hambatan yang bisa menghalangi jalan menuju kesuksesan dan kebahagiaan di masa depan. Dalam tradisi Imlek, menghindari salak dianggap penting karena dipercaya bahwa mengonsumsinya dapat membawa kesulitan atau hambatan yang tidak diinginkan.

Bubur

Bubur sering kali dipandang sebagai simbol kesulitan atau kemiskinan dalam budaya Tionghoa. Teksturnya yang lembek dan cair dianggap menggambarkan kehidupan yang serba kekurangan dan penuh dengan tantangan ekonomi. Dalam tradisi Imlek, makanan ini dianggap membawa nasib buruk, karena dipercaya mencerminkan kondisi yang tidak menguntungkan. Untuk menjaga keberuntungan dan kesejahteraan, sebaiknya hindari menyajikan bubur dalam hidangan Imlek.

Lobster

Gerakan lobster yang berenang mundur dianggap melambangkan kemunduran dalam kehidupan. Dalam kepercayaan tradisional, menyantap lobster saat Imlek diyakini dapat membawa dampak negatif. Oleh karena itu, lobster sering dihindari selama perayaan Imlek, agar tidak membawa kesulitan dan memperlambat perjalanan menuju kesuksesan dan keberuntungan di tahun yang baru.

Makanan Berwarna Putih

Dalam tradisi Tionghoa, warna putih sering kali dihubungkan dengan kematian dan kesialan. Warna ini dianggap membawa energi negatif yang dapat mengundang nasib buruk. Oleh karena itu, makanan dengan warna putih, seperti tahu, telur, atau keju putih, umumnya dihindari selama perayaan Imlek.

Sayap Ayam

Sayap ayam dalam kepercayaan Tionghoa dianggap sebagai simbol keberuntungan yang “terbang” pergi, meninggalkan pemiliknya. Mengonsumsi bagian ayam ini selama perayaan Imlek diyakini dapat menyebabkan hilangnya keberuntungan dan membawa kesialan di masa depan. Menghindari sayap ayam merupakan salah satu cara untuk menjaga agar perayaan Imlek tetap penuh dengan energi positif dan berkah.

Labu

Pelafalan kata “labu” dalam bahasa China terdengar mirip dengan kata yang berarti “kematian,” sehingga dianggap memiliki konotasi negatif. Untuk menghindari kemungkinan membawa kesialan atau hal buruk, labu sering kali dihindari dalam hidangan saat perayaan Imlek. Kepercayaan ini mendorong banyak orang untuk memilih makanan lain yang lebih membawa keberuntungan, demi memastikan perayaan Imlek penuh dengan harapan baik dan kebahagiaan bagi seluruh keluarga.

Kepiting

Kepiting, dengan cara berjalan ke samping, sering kali dilihat sebagai simbol kurangnya kemajuan dalam kehidupan. Gerakan yang tidak maju ini diasosiasikan dengan stagnasi atau mundurnya langkah dalam perjalanan hidup. Karena itu, dalam tradisi Imlek, kepiting dianggap sebagai makanan yang pantang untuk dikonsumsi, karena dipercaya dapat menghalangi kemajuan dan membawa kesulitan di tahun yang baru.

Menghindari makanan-makanan tertentu selama perayaan Imlek adalah bagian dari tradisi yang memiliki makna mendalam dalam budaya Tionghoa. Makanan-makanan tersebut dipercaya dapat memengaruhi nasib dan keberuntungan di tahun yang baru. Semoga Imlek 2025 membawa keberkahan untuk kamu.

beras