
Rajawali Aktivis 98 dan Rimba Raya Politik yang Menantinya
ADA sosok-sosok yang sekadar melewati zaman, lalu ada mereka yang justru membentuk zaman. Firman Syah Ali, sang Rajawali Aktivis 98, bukan sekadar penonton dalam panggung sejarah. Ia adalah pelaku, penggerak, dan bagi banyak orang—guru.
Sebagai seorang aktivis yang tumbuh dalam panasnya reformasi, Cak Firman bukan hanya petarung di jalanan, tapi juga mentor bagi banyak kader yang kini telah menjadi politisi sukses di berbagai partai—PKB, Gerindra, dan lainnya. Para juniornya, yang dulu ia bimbing di medan pergerakan, kini telah masuk ke dalam lingkaran kekuasaan, mengendalikan kebijakan, dan memperjuangkan gagasan-gagasan besar yang dulu mereka diskusikan bersama.
Namun, ada satu hal yang terus menjadi pertanyaan besar di benak mereka: kapan sang Rajawali kembali ke rimba raya politik?
Mereka tahu, Cak Firman bukan tipe yang sekadar berdiri di pinggir lapangan, menonton dari kejauhan. Ia selalu menjadi bagian dari permainan, bagian dari perubahan. Kini, setelah sekian lama berada di dalam birokrasi Pemprov Jawa Timur, banyak yang berharap ia kembali ke dunia aslinya—dunia politik, dunia pertarungan ide, dunia di mana strategi dan visi diuji dalam realitas kekuasaan.
Tak ada yang meragukan kapasitasnya. Ia memahami peta politik, menguasai medan birokrasi, dan memiliki jaringan yang luas di kalangan aktivis, LSM, serta komunitas intelektual. Lebih dari itu, ia memiliki kredibilitas—sesuatu yang semakin langka di tengah politik transaksional hari ini.
Tahun depan, ketika seragam Korpri resmi ia tanggalkan, tak ada lagi batasan. Tak ada lagi sekat birokrasi yang membatasi gerakannya. Yang tersisa hanyalah pertanyaan besar: ke mana Rajawali akan mengepakkan sayapnya?
Apakah ia akan memilih partai tertentu? Apakah ia akan membentuk kekuatan baru? Ataukah ia akan melakukan sesuatu yang benar-benar tak terduga?
Yang pasti, rimba raya politik menantinya. Dan para kadernya sudah siap menyambut—bukan hanya sebagai junior yang menunggu bimbingan, tetapi sebagai pasukan yang siap bergerak bersama.
Karena jika Rajawali telah kembali ke rimba, maka pertarungan besar tak bisa dihindari.