Target Herd Immunity Jatim Patut Ditinjau Ulang
Berita Baru Jatim, Surabaya – Target yang dicanangkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengenai vaksinasi terkendala pasokan vaksin dari pemerintah pusat.
Sebelumnya, target sebanyak 70 persen warga Jatim telah disuntik vaksin 17 Agustus 2021 mendatang. Target itu ingin dicapai dengan penyuntikan 315 ribu vaksin per hari mulai Juli lalu. Namun, kini sudah memasuki Agustus dan penyuntikan vaksin belum sampai 300 ribu per hari.
“Sebetulnya dulu kan kami pernah menarget 10 Agustus sudah 70 persen, itu kalau per 3 Juli kami bisa 315 ribu,” jelas Khofifah.
Target itu juga pernah dicetuskan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pokisi Listyo Sigit Prabowo.
Kedua pejabat itu optimis Jatim akan mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity jika mampu meningkatkan penyuntukan dari rata-rata 165 ribu dosis vaksin dalam sehari, menjadi 300 ribu vaksinasi per hari.
Tapi, Khofifah mengatakan dalan Rakor Bersama Forkopimda mengatakan target itu baru bisa tercapai jika distribusi pasokan vaksin dari pemerintah pusat lancar.
“Kalau itu bisa ter-support dengan vaksin yang cukup, sesungguhnya itu 10 Agustus ini bisa 70 persen dari 31 juta warga Jatim yang eligible yang dapat vaksinasi,” ucapnya.
Kini target itu perlu ditinjau ulang lantaran pihaknya juga harus mempertimbangkan dan menghitung vaksin yang dikirim oleh pemerintah pusat ke Jatim.
“Tapi kami juga melihat vaksin ini sesuai dengan kapasitas yang ada di pusat,” ujar Khofifah.
Khofifah bersyukur, vaksinasi di Jatim bisa terus berjalan dan kini dipercepat dengan bantuan sejumlah perguruan tinggi.
Dia mengapresiasi pihak-pihak yang memberikan tindakan konkret dalam menanggulangi pandemi Covid-19 bersama-sama.
“Terima kasih untuk semua perguruan tinggi di Jatim sudah memberikan partnership yang luar biasa. Tadi saya sudah ke ITS, ini ke Unesa. Minggu lalu ke Unair, Unej, terus Unisma, UMM. Insya Allah besok lusa ke Universitas Brawijaya dan seterusnya,” pungkasny.