BEM Pesantren SI Minta Pemerintah Serius dalam Penerapan New Normal di Pesantren
Berita Baru Jatim, Jember — Mahasiswa santri yang tergabung dalam Halaqoh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pesantren Se-Indonesia menyampaikan pernyataan sikap melalui pers rilis dengan Nomor surat PP/049/BPH Nas-III/6/2020 tentang penerapan New Normal di lingkungan pesantren di Indonesia.
Presidium Nasional BEM Pesantren Se-Indonesia, Busro Abadin mengatakan dalam rilisnya menilai ketidakseriusan pemerintah dalam memperhatikan dan memberi dukungan dalam penerapan New Normal di lingkungan pesantren di seluruh Indonesia.
“Kami meminta pemerintah pusat ataupun daerah serius dalam menjaga pesantren dari covid-19 dengan memperhatikan fasilitas penerapan New Normal sesuai protokol kesehatan pada setiap pesantren di seluruh Indonesia,” tegas dalam keterangan tertulisnya yang diterima Beritabaru.co, Selasa (16/6) di Jember.
Selanjutnya, rilis yang ditandatangani pada Senin (15/6) meminta pemerintah hendaknya membantu mengawal kembalinya santri ke pondok pesantren masing- masing dengan menyediakan atau memperhatikan transportasi (antar provinsi dan antar pulau).
“Pemerintah harus memberikan fasilitas rapid test gratis kepada para santri yang akan kembali ke pesantren atau yang sedang bermukim di pesantren,” imbuhnya.
Dalam rilisnya, ia juga mendesak kepada pemerintah di setiap daerah untuk memberikan dukungan sarana dan fasilitas pendidikan seperti perangkat pembelajaran online dan insentif santri bagi yang terdampak ekonominya.
“Menyerukan kepada seluruh pemerintah pusat maupun daerah untuk selaras dengan visi misi yang sama dalam mengurus kondisi lingkungan pesantren di tengah pandemi saat ini,” pungkasnya. [*]