Audiensi Gagal, Warga Sukomulyo Ancam Gelar Demonstrasi
Berita Baru Jatim, Gresik — Perwakilan Forum Komunikasi Warga Desa Sukomulyo (FKWDS) meradang saat menggelar Audiensi dengan pihak pabrik Mie Sedap.
Hal tersebut dikarenakan sikap petugas perusahaan terkesan mempersulit dengan meminta kartu identitas atau KTP saat perwakilan warga masuk ke ruangan Audiensi.
Akibatnya, sebanyak 10 orang dari perwakilan warga itu mengurungkan proses Audiensi dengan pihak pabrik Mie Sedap.
Padahal, menurut mereka, prosesi negosiasi sebelumnya sempat alot antara pihak perwakilan warga dan pihak kepolisian. Pasalnya, pihak warga tak mau membuka pintu gerbang sebelum melakukan audiensi dengan pihak perusahaan.
“Kami sangat kecewa, padahal kami sudah mencoba ngomong dengan warga agar kami diizinkan masuk kedalam untuk audiensi. Tetapi pihak perusahaan justru meminta kartu identitas kami, dikira kami maling atau apa?,” ujar Su’udi Wafa, koordinator FKWDS, Selasa (8/9).
Sebagai informasi, audiensi ini merupakan bentuk tindak lanjut atas aksi tuntutan warga terhadap pihak perusahaan dibawah naungan PT. KAS . Dalam aksinya, warga membawa sejumlah tuntutan yang telah bertahun-tahun disepakati pihak perusahaan dengan pihak warga. Kesepakatan itu terhitung telah dilakukan sejak 16 tahun lalu. Namun, hingga saat ini belum juga dijalankan oleh pihak perusahaan.
Senada dengan Su’udi, koordinator umum Gepal, Syafi’uddin KC juga menyatakan kekecewaan serupa terhadap pihak perusahaan yang terkesan mendiskriminasi perwakilan Desa Sukomulyo.
“Kami datang dengan baik-baik, tetapi pihak perusahaan malah menyambut dengan kurang etis dan terkesan mendiskriminasi, padahal kami ini warga lokal Desa Sukomulyo, kenapa masih dimintai kartu identitas,” tandasnya.
Atas kejadian ini, pihak warga Desa Sukomulyo menolak Audiensi dengan pihak perusahaan dan mengancam akan kembali menggelar aksi yang lebih besar.
“Sementara untuk audiensi hari ini tidak menghasilkan apa-apa karena perlakuan petugas didalam yang terkesan mempersulit dan mendiskriminasi dengan memintai identitas segala. Kita akan aksi kembali dengan massa yang lebih besar hingga seluruh tuntutan kami mendapat jawaban dan tindak lanjut yang jelas dari pihak perusahaan,” pungkas Su’udi. [Ahmad Rifqy]