2 PMI Asal Malaysia Terpapar COVID-19, Khofifah Perketat Karantina
Berita Baru, Surabaya – Sebanyak
129 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia tiba di Bandara Juanda pada Sabtu (22/1). Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah memastikan bila jajaran Forkopimda Jatim telah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana karantina, dalam upaya mencegah lonjakan COVID-19.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2 orang terkonfirmasi positif, sedangkan 3 orang lainnya sakit dan dirawat di rumah sakit. Sisanya, total sebanyak 124 mengikuti prosedur karantina di asrama haji.
“Untuk PMI yang datang itu ada percepatan, sebab semula kedatangan dijadwalkan 26 Januari. Insya Allah kami siap membantu memfasilitasi PMI,” Ujar Khofifah, melansir dari Republika.co.id
Terkait mekanisme penanganan PMI ketika berada di tempat karantina, mantan Menteri Sosial itu juga menjelaskan, sama dengan yang telah dijalani para PMI yang lainnya. Yakni, turun dari Bandara Soekarno-Hatta dan langsung dikarantina di Wisma Atlet. Di Jawa Timur, setelah mereka mendarat di Juanda, PMI akan melakukan tes swab PCR dan hal lain sesuai dengan standar protokol kesehatan kedatangan dari luar negeri.
Ketika menunggu hasil swab PCR, PMI dilarang makan dan minum. Dari hasil swab PCR, lanjutnya, apabila ada PMI yang terkonfirmasi positif, akan dirujuk ke RSUD dr. Soetomo, sedangkan PMI yang negatif dikarantina di Asrama Haji.
PMI yang berada di Asrama Haji akan dikarantina selama 7 hari, setelah itu diperbolehkan pulang secara mandiri atau dijemput Pemda setempat. “Berbagai kesiapsiagaan telah dilakukan. Dan semua ini sudah disimulasikan secara matang. Insya Allah kami bersama tim secara kolektif ikut mengawal dan mengawasi kedatangan dan penanganan PMI,” ujarnya.
Selain mekanisme kedatangan, lanjut Khofifah, ketersediaan tempat tidur di asrama haji dinilai cukup memadai, yakni sebanyak 650 tempat tidur. Khofifah menambahkan, apabila kuota PMI yang dikarantina di Asrama Haji penuh, Pemprov Jatim memiliki dua opsi lain, yakni di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pemerintah Kemendikbud dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) yang keduanya berlokasi di Ketintang.
Apabila ketiga tempat itu juga penuh, kata Khofifah, PMI akan memakai hotel yang sudah disediakan pemerintah. “Kurang lebih ada 27 hotel yang akan disediakan untuk karantina PMI. Sedangkan untuk non PMI disediakan di 6 hotel,” tandasnya.