Eks WHO Ingatkan Indonesia untuk Pengendalian Cacar Monyet
Berita Baru, Jakarta – Eks Direktur Penyakit Menular World Health Organization (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa Dinas Kesehatan New York, Amerika Serikat (AS) sedang menginvestigasi kemungkinan kasus monkeypox atau cacar monyet.
“Saya kebetulan sedang di New York menghadiri wisuda Universitas Columbia. Sedang cukup banyak dibicarakan bahwa Dinas Kesehatan New York menginvestigasi kemungkinan kasus Cacar Monyet, penyakit yang beberapa hari sebelumnya dilaporkan klaster kasus di Eropa,” ujar dia melalui keterangan tertulis dikutip Minggu (22/5/2022).
Tjandra menuturkan, pasien pertama cacar monyet New York kali ini dirawat di Rumah Sakit (RS) Bellevue Hospital di sekitar daerah 1st Avenue. Sampel pasien tersebut dikirim ke laboratorium kesehatan masyarakat kota untuk tes awal, kalau positif akan dikirim ke laboratorium Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk memastikan apakah memang terkonfirmasi penyakit cacar monyet.
“Ini salah satu bentuk sistem rujukan berjenjang yang baik, [jika] diterapkan di negara kita,” kata Eks Direktur
Jenderal Pengendalian Penyakit sekaligus Eks Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu. Tjandra menerangkan bahwa sekitar 20 tahun lalu AS pernah mengalami kejadian luar biasa (KLB) cacar monyet hingga menularkan 47 kasus dan diduga berhubungan dengan importasi tupai dan atau hewan pengerat lain dari Ghana, yang kemudian menulari hewan setempat.
Sementara, lanjut dia, dugaan kasus di New York kali ini terjadi sehari sesudah satu kasus terkonfirmasi di Massachusetts, yang baru saja datang dari Kanada. Otoritas kesehatan di Montreal, Kanada sedang menyelidiki lebih dari 15 suspek kasus cacar monyet di sekitar daerah tersebut.
“Kita tahu bahwa sudah dilaporkan juga dugaan kasus dari Australia. Artinya, kita di Indonesia perlu memahami penyakit ini dan melakukan pengendalian cacar monyet bila diperlukan,” pungkas Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu.