Pameran Puntung Rokok Seniman Cilik
Berita Baru, Gresik – Memanfaatkan momentum Bulan Menggambar Nasional 2022, Sanggar Daun menggelar pameran bertajuk “Daun Drawing Exhibition” di Icon Mall Gresik, 21-29 Mei 2022. Pameran karya 27 seniman cilik ini menampilkan 61 karya dari berbagai genre drawing. Mereka datang dari Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Kudus, Yogyakarta, Depok, Jakarta, dan Denpasar.
“Ini gelaran pertama pasca-pandemi. Sebelumnya, kami terpaksa banyak membatalkan event kreatif ini karena pandemi yang tidak memungkinkan melakukannya. Begitu pemerintah melakukan pelonggaran dan memperbolehkan, kami action lagi sekalian memanfaatkan Bulan Menggambar Nasional 2022 ini,” ujar Pendiri dan Pengelola Sanggar Daun, Arik Wartono, di sela pembukaan pameran di Icon Mall Gresik, Sabtu (21/5/2022) sore.
Dikatakan, selama masa pandemi Covid-19, semua siswanya tetap aktif berkreasi dan menghasilkan karya terbaiknya. Karena ada larangan pemerintah untuk menggelar pameran secara offline, maka para seniman yang masih berusia TK hingga SMP itu, men-stok produksi karya kreatifnya itu.
“Dan, baru kali ini kami berkesempatan memamerkan karya secara langsung kepada publik. Kami mengagendakan menggelar pameran di beberapa kota di Indonesia. Bahkan, siap mengikutkan karya anak-anak pada pameran internasional,” kata alumni Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
Ia tambahkan, dari 61 karya yang dipamerkan kali ini, sebanyak 47 berupa karya manual drawing dengan media kertas dan kanvas dalam berbagai ukuran. Selain itu, terdapat 13 karya digital drawing dengan penyajian print kertas dan 1 karya multimedia drawing (animasi).
Pertama di Dunia
Yang menarik dalam pameran kali ini, juga menampilkan karya original salah seorang siswa Sanggar Daun yang diklaim belum pernah dilakukan oleh seniman mana pun di dunia. Seniman cilik itu adalah Bhre Bhawana Praja Kawula (10 thn). Seniman yang masih kelas 3 SD putra pasangan Yoko Sardioko dan Nela Damayanti dari Surabaya ini menampilkan 5 karya.
Karya eksperimental dengan teknik kolase ini berbahan baku sampah puntung rokok. Keunikan ini (menggunakan puntung rokok sebagai media, Red), menurut Arik, belum pernah dilakukan oleh seniman mana pun di dunia. Dan, Bhre merupakan seniman pertama yang bereksperimen menggunakan puntung rokok sebagai media utama.
Karena keunikan inilah, bocah beralamat di Pacarkeling, Surabaya ini kerap disapa Bhre Othis. Othis adalah Bahasa Jawa untuk puntung rokok. Sejak Maret 2022 Bhre Othis sudah melahirkan 20 karya dengan bahan baku sekitar 20 ribu puntung rokok.
“Saya mencari puntung rokok yang dibuang secara sembarangan di beberapa lokasi. Setelah terkumpul, saya membuat sketsa gambar sebelum ditempel dengan puntung rokok. Beberapa orang yang sudah pernah melihat ingin memiliki, namun ayah saya masih berat untuk melepas,” ujar Bhre Othis yang ingin terus menambah koleksi karya dengan bahan baku puntung rokok ini hingga bisa menggelar pameran tunggal.