Sejak 2014 Calon Presiden PDIP Tergantung Megawati
Berita Baru, Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan partainya belum menentukan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilihan Umum 2024. Pihaknya berpedoman pada mekanisme yang sudah dibangun sejak 2014, dengan keputusan diserahkan kepada Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.
“Bagi PDI Perjuangan mekanisme yang telah sukses dibangun sejak tahun 2014 dan sebelumnya, itu adalah menyerahkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujar Hasto di Jakarta, Senin (30/5/2022).
Disinggung soal alternatif nama tertentu seperti Prabowo-Puan, Hasto menegaskan partainya sudah punya sekolah politik permanen yang telah melahirkan banyak pemimpin. Bahkan di bawah kepemimpinan Mega, PDIP tidak pernah kekurangan stok pemimpin untuk rakyat.
“Politik ini semua ada mekanisme ada tahapannya, politik tidak bisa didasarkan kepada isu. Kecuali amanat penderitaan rakyat yang itu direspon oleh PDI Perjuangan. Sehingga, sah-sah saja bagi siapapun ya untuk berbicara atas nama demokrasi terhadap sesuatu sosok pemimpin yang menjadi preferensi bagi mereka,” kata Hasto.
Terkait adanya koalisi yang mulai dibangun beberapa partai politik, Hasto mengaku tidak khawatir. Belajar dari pemilu yang sudah berjalan, kata dia, kerja sama parpol tidak hanya didasarkan kepada kesamaan ideologi, historis, platform partai namun mengerucut kepada siapa calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.
“Sehingga, selama hal tersebut belum ada suatu kesepahaman bersama dan masih menunggu aspirasi rakyat terhadap calon pemimpin kita dalam Pemilu 2024 yang akan datang, ruang membangun kerja sama itu masih begitu besar,” kata Hasto.
Bagi PDI Perjuangan, kata Hasto, kerja sama parpol harus melihat akar dan tujuan dalam membawa kemajuan dari Indonesia Raya. Juga tentunya menempatkan rakyat sebagai prioritas.
“Dengan melihat dampak pandemi begitu terasa di kalangan rakyat, PDI Perjuangan mendorong agar prioritas utama saat ini bagi kita adalah menyatu bersama rakyat agar dampak pandemi itu bisa cepat kita atasi,” ungkap Hasto.
Dia juga mengatakan tahapan Pemilu masih cukup lama. Sehingga masih ada banyak waktu untuk menjalin kerja sama polisi.
“Mengingat tahapan pemilu cukup lama, dan setelah itu baru kita kristalkan seluruh konsepsi kerja sama untuk kepentingan bangsa dan negara,” lanjutnya. Sementara di tengah banyak parpol membangun koalisi, partainya sudah menyiapkan infrastruktur pemilu. Di antaranya, pelatihan saksi.
“Inilah yang menjadi penopang utama dari kekuatan PDI Perjuangan di dalam melakukan kerja sama partai politik. Jadi berbeda, bukan dari atas tapi kerja sama itu dibangun dari legitimasi rakyat dari bawah,” kata Hasto.