Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

AHY Cawapres Anies? Begini Pandangan Pengamat tentang Koalisi Nasdem, PKS dan Demokrat
(Foto: @herzakymahendra)

AHY Cawapres Anies? Begini Pandangan Pengamat tentang Koalisi Nasdem, PKS dan Demokrat



Berita Baru, Jakarta – Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis sejumlah potensi pasangan untuk mendampingi Anies di Pemilu 2024. Di peringkat pertama, Anies Baswedan menjadi kuat bila cawapresnya adalah Ganjar Pranowo dengan perolehan suara 41,5 persen.

Di peringkat kedua, masih berdasarkan survei IPO, Anies Baswedan dengan Erick Thohir yang angkanya sebanyak 34,2 persen. Di peringkat ketiga ada Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang memiliki angka sebesar 32,4 persen.

Adapun nilai survei Anies Baswedan dengan AHY berada di angka 27,5 persen. Cukup berjarak dengan tiga besar perolehan Anies Baswedan dengan pasangan lainnya. Meski demikian, posisi tersebut masih lebih baik dari kader PKS, Ahmad Heryawan yang tidak terpantau dalam survei.

Sebagai jalan tengah, sejumlah pengamat politik menyebutkan solusi selain nama AHY. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai kandidat terkuat untuk mendampingi Anies Baswedan.

Walaupun antara AHY dan Andika memiliki kesamaan latar belakang militer, namun Adi menilai Andika lebih layak karena bisa menjaring masa terutama di Indonesia bagian timur.

“Anies Baswedan suaranya lemah di Indonesia bagian timur dan kelompok minoritas. Kelompok ini ini chemistry ke Pak Andika kuat, terutama kelompok minoritas dan Indonesia bagian timur,” kata Adi.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menyarankan, agar koalisi Nasdem, PKS, dan Demokrat memilih cawapres bagi Anies Baswedan dari luar partai. Ia juga meminta agar AHY tidak memaksakan diri menjadi cawapres mengingat elektabilitasnya terus rendah dari berbagai survei.

“AHY belum memiliki pengalaman sebagai pejabat publik, sehingga sangat diragukan akan mampu melakukan tata kelola pemerintahan dengan baik,” jelasnya.

Tidak hanya bagi Anies Baswedan, kata dia, upaya AHY yang memaksa diri untuk menjadi cawapres dapat membuat komposisi koalisi ini berjalan setengah hati.

“Yang dibutuhkan Anies itu tentu bukan tokoh partai politik. Anies, kan, nonparpol ketika dideklarasikan oleh Nasdem, tentu akan membangun koalisi ketiga parpol itu Nasdem, PKS, dan Demokrat, tentunya Anies harus berpasangan dengan nonparpol. Supaya kesepakatan ketiga parpol itu bisa tercapai,” ujarnya.

beras