Akan Gandeng Preman Pantau Protokol Kesehatan, PMII Jatim Nilai Wakapolri Picu Persoalan
Berita Baru Jatim, Surabaya — Pada Jumat (11/09/2020) dilansir dari KOMPAS TV Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mewacanakan akan menggandeng preman pasar untuk membantu aparat keamanan TNI dan Polri memantau warga agar disiplin menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Pernyataan Wakapolri tersebut menuai banyak protes dari berbagai elemen masyarakat, tidak terkecuali dari Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Jawa Timur.
“Kami minta kepada Wakapolri jangan nyeleneh dan membuat kegaduhan di tengah masyarakat”, kata Sekretaris Bidang Eksternal PKC PMII Jatim, Abdul Hayyi melalui sambungan seluler, Minggu (13/09/2020).
Ia menanyakan mengapa institusi Polri akan menggandeng preman pasar sedangkan prajurit yang bisa ditempatkan di kabupaten/kota lebih dari cukup.
“Jika Polri tetap berkeinginan menggandeng preman untuk membantu mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan, berarti Polri ini tidak percaya terhadap kekuatan dirinya,” ungkap Hayyi.
“Seharusnya preman itu ditangkap mengapa justru dipekerjakan,” imbuhnya.
Pria kelahiran Madura itu mengaku heran dengan wacanana yang dilempar oleh Wakapolri. Oleh karena itu, PMII Jawa Timur meminta Wakapolri, Gatot Eddy Pramono untuk membatalkan keinginanya.
“Jangan sampai kotori lembaga Polri dengan cara-cara mengandeng preman yang berpotensi membuat kekacauan dan aksi-aksi premanisme”, ujarnya.