Aminuddin Ma’ruf: Tokoh Pemuda yang Dipanggil Prabowo, Ini Profil Lengkapnya
Berita Baru, Jakarta – Prabowo memanggil puluhan tokoh ke kediamannya. Mereka dicanangkan menjadi salah satu menteri yang akan mengisi di kabinet Prabowo Gibran. Di antara pulahan tokok itu, salah satunya adalah Aminuddin Ma’ruf.
Mantan Staf Khusus Presiden Jokowi itu datang ke kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/10/2024). Tokoh pemuda itu namanya tak asing. Aminuddin Ma’ruf memiliki banyak pengalaman organisasi, hingga ditunjuk menjadi Staf Khusus Presiden.
Lantas siapa Aminudin Ma’ruf? Ini profil lengkapnya.
Aminuddin Ma’ruf lahir di Karawang, 27 Juli 1986. Ia merupakan staf khusus presiden kalangan milenial untuk periode 2019 sampai 2024. Tugasnya terkait dengan isu pesantren, mahasiswa, dan komunitas desa.
Sebelum menjadi staf khusus presiden, Aminuddin menjadi Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk periode 2014-2017, terpilih pada saat kongres di Jambi.
Ia juga aktif dalam gerakan politik kerelawanan, dengan mendirikan Solidaritas Ulama Muda Indonesia (Samawi). Melalui Samawi ini lah ia merajut hubungan erat dengan para Ulama, Kiai, Habaib, dan para santri dari berbagai pondok pesantren dari seluruh Indonesia. Aktivitas yang memang sudah ia tekuni dan jalani sejak aktif di PMII.
Dalam menjalankan tugas sebagai Staf Khusus Presiden, ia terus melakukan komunikasi strategis dengan Organisasi Kepemudaan seperti PMII, HMI, KAMMI, IMM, GMNI, BEM dan lain lain, lalu berkeliling ke pondok pesantren dan menemui berbagai macam kelompok muda di pedesaan.
Ia memiliki program Kembali Pulang, dalam rangka mendorong anak anak muda perantau di perkotaan untuk pulang kembali ke desanya.
Pada November 2020, namanya sempat mencuat setelah mengeluarkan surat perintah kepada sejumlah presiden mahasiswa dari sejumlah kampus untuk menghadiri pertemuan membahas Omnibus Law.
Ia juga sukses menyelenggarakan program Vaksinasi 1 dan 2 untuk ribuan pondok pesantren dan rumah ibadah (lintas Agama) di Indonesia. Ia juga mendirikan Platform Kawal Sidang, lembaga filantrofi Bagigaji dan Yayasan Ambil Peran Indonesia, serta Pesantren Development Project.
Dan yang terupdate, ia sukses menyelenggarakan perhelatan akbar Nusantara Bersatu, mempertemukan elemen elemen relawan dengan Presiden Jokowi, dan ia berperan selaku Ketua Panitia / Organizing Committee (OC), bersama Arsjad Rasjid sebagai Ketua Pengarah (SC), dan sejumlah pimpinan relawan Jokowi lainnya.
Acara tersebut menjadi titik tolak untuk para relawan Jokowi menyelaraskan visi dan menyatukan langkah kembali menuju hajat politik berikutnya untuk berbaris bersama di belakang Presiden Joko Widodo.