Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Anak Lilis Karlina Ditangkap, Siswa Kelas 3 SMP yang Diduga Jadi Pengedar Narkoba
Freepik.com

Anak Lilis Karlina Ditangkap, Siswa Kelas 3 SMP yang Diduga Jadi Pengedar Narkoba



Berita Baru, Purwakarta – Anak Lilis Karlina yang masih duduk di kelas 3 SMP ditangkap polisi karena diduga jadi pengedar narkoba.

Satuan Reserse Narkoba Polres Purwakarta, Jawa Barat, menangkap anak Lilis Karina yang berinisial RD (15) di rumahnya pada Minggu, 12 Maret 2023.

Anak penyanyi Goyang Karawang yang masih kelas 3 SMP itu diduga jadi pengedar narkoba. Bahkan, RD yang tergolong masih bocah merekrut seorang pria dewasa berinisial I (26) sebagai kurir.

Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnaen mengatakan bahwa I menjadi kurir narkoba milik RD, anak Lilis Karlina.  

Pada saat proses penangkapan RD di rumahnya, polisi berhasil mengamankan dua paket narkoba jenis sabu.

“Jadi, anak usia 15 tahun mengendalikan narkoba dengan menjadikan laki-laki dewasa sebagai kaki tangan peredaran narkoba. Ini miris buat kita,” kata Edwar dikutip dari Liputan6.com.

RD Anak Lilis Karlina Miliki Ribuan Obat Terlarang 

Tidak hanya itu, Satres Narkoba Purwakarta juga menemukan ribuan butir psikotropika di rumah RD. Dia membeli obat terlarang ini secara ilegal melalui internet.

Berikut daftar obat terlarang milik RD yang berhasil diamankan polisi:

925 butir obat Hexymer

740 butir obat Tramadol

200 butir obat Trihexyphenidyl

“Tersangka membeli sejumlah obat-obat yang tidak memiliki izin edar secara online,” kata Edwar.

Ribuan obat terlarang itu rencananya akan dijual kembali secara online maupun langsung kepada pembeli.

RD Diduga Jadi Pengedar Narkoba, Memang Berapa Harganya?

Dikutip dari Liputan6.com, Ahli Bidang Adiksi dan Rehablitiasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, dr Danardi Sosrosumihardjo SpKJ(K) menyebutkan bahwa harga sabu sangatlah mahal.

Sehingga, menurut Danardi, banyak orang-orang yang tergiur untuk terjun ke bisnis haram tersebut. Mulai dari pengedar hingga sekadar menjadi kurir atau perantara.

Terkait kisaran harga jenis-jenis narkotika seperti ganja, sabu, atau heroin, Danardi menyebutkan bahwa harganya tergantung pada jenisnya.

Menurut Danardi, untuk jenis ganja harganya relatif murah bila dibandingkan dengan heroin atau sabu. Lebih mahalnya Harga sabu atau heroin lantaran proses pembuatannya yang lebih sulit.

“Kalau ganja kan ada tanaman, potong, pakai (sederhananya begitu). Kalau membuat heroin atau sabu, kan ada proses,” kata Danardi melanjutkan.

Selain karena proses pembuatan yang lebih sulit, bahan dasar sabu atau heroin juga lebih mahal dan memiliki resiko tertangkap lebih tinggi.

Danardi juga menyebutkan, harga tiap 1 gram sabu atau heroin berkisar antara Rp.1 hingga Rp.2 juta.

“Kalau musimnya lagi sulit, bisa sampai Rp2 juta. Mahal sekali,” katanya.

Menurut penjelasan Danardi, pengedar narkoba ada yang sekaligus jadi pemakai atau hanya menjual dan mengedarkan tetapi tidak memakainya.

Mahalnya harga Narkoba membuat banyak orang tergiur untuk jadi pengedar karena memiliki keuntungan rupiah yang sangat tinggi.

“Dengan memakai sekaligus pengedar, dia akan mendapatkan uang. Misal, dia menjual lima, dia dapat satu. Artinya, dia tidak perlu keluar uang banyak untuk dapat barang tersebut. Gratis. Karena dia menjualkan,” katanya.

Ada juga yang tergiur karena banyak uang yang bisa didapat.

“Misal (anak yang jadi kurir). Antarkan ya barang ke sana, nanti dikasih Rp500 ribu. Anak-anak kan senang banget. Jangankan Rp500 ribu, (dibayar) Rp100 ribu saja senang dan tidak tahu bahayanya,” katanya. “Karena yang dia tahu ada duitnya. Mungkin juga si kurir tidak memberitahu isinya apa.” Kata Danardi.

beras