Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Apa itu Monograf dan Bagaimana Cara Menulisnya?
Apa itu Monograf dan Bagaimana Cara Menulisnya? (Dok. Foto: Beritabaru.co/Dicky Hariyandi)

Apa itu Monograf dan Bagaimana Cara Menulisnya?



Berita Baru, Surabaya – Ketersediaan buku teks dan Monograf yang ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan kualitas yang sangat baik masih sangat sedikit meskipun topik yang dapat ditulis sangat banyak. Setiap dosen yang melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi tentu menyimpan banyak sekali topik menarik yang dapat disusun dan ditulis dalam suatu buku.

Sebagian dari bahan ajar, hasil-hasil penelitian dan hasil-hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat menjadi topik yang dapat ditulis menjadi sebuah monograf. Dosen bersama mahasiswa memiliki kesempatan untuk membuat buku monograf dari hasil penelitian yang dilakukan. Monograf berisi pokok-pokok pikiran terkait kepakaran atau kompetensi penulis yang ditulis secara ilmiah dan sistematis dalam bentuk buku.

Dari segi kemanfaatan atau tujuan publikasi, monograf juga dapat dipergunakan sebagai pengaya materi pembelajaran bagi mahasiswa. Selain itu monograf juga dapat digunakan sebagai buku referensi dosen/peneliti untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Monograf berarti menulis tentang satu subyek atau satu topik khusus yang diterbitkan dalam satu volume atau satu seri. Suatu monograf merupakan karya ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu topik/hal dalam suatu bidang ilmu.

Isi tulisan harus memenuhi syarat-syarat sebuah karya ilmiah yang utuh, yaitu adanya rumusan masalah yang mengandung nilai kebaruan (novelty/ies), dukungan data atau teori mutakhir yang lengkap dan jelas, dilengkapi dengan ilustrasi, contoh-contoh atau studi kasus yang ditunjang oleh studi literatur yang memadai.

Monograf merupakan bentuk tulisan tentang sub bidang ilmu yang spesifik. Sebagai gambaran, jika seorang penulis adalah pengampu mata kuliah Mikrobiologi Dasar, maka penulis dapat menyusun Monograf dengan topik yang lebih spesifik berdasarkan hasil penelitiannya, misalnya Pemanfaatan Mikroalga bagi Kesehatan. Pada dasarnya monograf seperti laporan penelitian atau hasil penelitian yang belum dipublikasikan di jurnal.

Kalau sudah dipublikasikan di jurnal maka artikel jurnal tersebut dapat dijadikan bahan atau referensi dalam menulis monograf. Artikel penelitian yang diterbitkan dalam jurnal juga dapat dikonversi menjadi sebuah monografi sehingga secara substansial lebih bernilai, memiliki kepadatan materi yang lebih besar, dan memiliki peluang diseminasi yang lebih besar.

Ciri khas dari monograf diterbitkan dalam satu volume saja, atau dibuat hanya satu jilid saja, dan sifatnya tidak berkelanjutan atau tidak ada seri selanjutnya. Substansi pembahasan pada Buku monograf merupakan tulisan ilmiah yang pembahasannya hanya pada satu topik sesuai kompetensi penulisnya.

Perbedaan spesifik pengertian monograf dan buku referensi yaitu buku monograf ditulis lebih spesifik dan terfokus sedangkan buku referensi mengulas secara umum dan sebagian besarnya saja. Monograf dapat diartikan sebagai karya tulis yang dibuat oleh pakarnya, atau dibuat oleh penulis yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu.

Jadi dari segi penulisan tidak seperti menulis novel atau menulis buku motivasi, siapapun dari latar belakang manapun dapat menulis. Hanya dosen yang memiliki spesialis di bidang tertentu yang dapat menulis buku monograf.

Syarat Menulis Buku Monograf

Hal terpenting selain memahami pengertian monograf, ada syarat menulis buku monograf yang perlu Anda tahu. Karena menulis buku monograf hanya dilakukan oleh mereka yang ahli, bukan berarti Anda tidak dibolehkan untuk mengetahui. Anda pun juga tetap bisa mengetahui syarat menulis monograf. Adapun syarat menulis buku monograf yang utuh, meliputi lima poin penting, apa saja? Sebagai berikut.

1. Rumusan masalah

Minimal ada rumusan masalah yang bersifat novelty atau yang bersifat kebaharuan. Sifat kebaruan di sini juga juga termasuk bersifat informatif. Sebenarnya buku yang bersifat informatif tidak hanya berlaku untuk menulis buku monograf. Buku lain seperti buku motivasi, buku ajar atau buku teks pun juga harus informatif. Inti dari menulis monograf adalah memberikan informasi terbaru kepada pembaca.

Hal yang unik yang paling dasar dalam menulis buku monograf adalah dari segi pokok bahasan atau informasi yang ditulis. Jadi pokok bahasan merupakan hasil penemuan terbaru, bukan penemuan lama. Yang nantinya akan dituangkan di dalam rumusan masalah. Tulis rumusan masalah yang dibuat karena memang ada masalah yang muncul. Sehingga sebagai penulis pun dituntut untuk menemukan solusi dan jalan keluar.

2. Metodologi

Setiap kali menulis buku monograf, wajib dan perlu menggunakan metodologi. Kehadiran metodologi sebagai pemecahan masalah, yang tidak kalah penting untuk diperhatikan. Fungsi metodologi adalah untuk mengidentifikasi masalah. Kita tahu bahwa setiap masalah tentunya memiliki metodologi yang berbeda. Jadi, ketika Anda menemukan monograf dengan metodologi yang berbeda, itu hal yang wajar dan lumrah. Bahkan terkadang banyak ditemukan kesamaan metodologi. Hal-hal semacam ini sah-sah saja, asalkan dari segi isi berbeda. Karena jika sama, akan masuk ke plagiarism.

3. Dukungan Data

Seperti yang sempat disinggung di kalimat sebelumnya, bahwa monograf diambil dari karya ilmiah. Dimana dari segi pengemasan juga dibuat lebih formal, karena dari fungsinya juga diperuntukan untuk kegiatan formal. Maka, wajib hukumnya selama penyajian membutuhkan dukungan data yang berkredibel. Data dapat diambil dari hasil penelitian yang ada, dan telah teruji.

Terlepas dari kajian pembaruan penelitian, ada satu hal yang tidak kalah penting yang tidak bisa diabaikan, yaitu fokus isi buku monograf. Dalamnya fokus penelitian ini pula yang juga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan penulis dalam membuat kajian atau kombinasi rujukan yang komprehensif.

Jika perlu, lakukan dukungan data. Yaitu dengan membandingkan teori dari penelitian satu dengan yang lain. Adapun syarat yang lain adannya teori mutakhir yang lengkap dan jelas. Bagaimanapun juga, data dan teori yang ada pula yang akan meyakinkan pembaca atas tulisan dan data Anda.

4. Kesimpulan

Bentuk kesimpulan yang digunakan bisa secara eksplisit ataupun implisit. Bagaimanapun juga itu tetap saja ada kesimpulannya. Berlaku juga ketika Anda ingin menulis buku monograf. Dibagian akhir tentunya juga perlu adanya kesimpulan.

Mengingat monograf ini salah satu buku untuk pembelajaran. Aneh rasanya jika monograf tidak ada kesimpulan, padahal di dalam karya ilmiah ada yang namannya kesimpulan. Isi kesimpulan berisi tentang hasil yang diperoleh. Kesimpulan ini bersifat singkat, padat dan jelas. Karena ini dalam bentuk buku monograf, maka kesimpulan dikemas menjadi lebih panjang.

5. Daftar pustaka

Daftar pustaka adalah syarat terakhir ketika menulis buku monograf. Ketika buku monograf tidak memiliki daftar pustaka, itu seperti buku yang kehilangan rasa kepercayaan. Karena daftar pustaka yang tercantum di dalamnya, dapat meningkatkan rasa keyakinan dan kepercayaan pembaca, bahwa hasil karya monograf Anda benar-benar diambil dari data-data yang akurat, objektif dan terbaik.

Terkait bahan pustaka yang dapat digunakan untuk monograf ada banyak macamnya. Mulai dari buku pedoman, buku pegangan, termasuk juga hasil penelitian dibangku kuliah seperti thesis, skripsi, disertasi. Termasuk kamus, ensiklopedi, prosiding, direktari, buku statistik, bibliografi tunggal dan buku teks.

Research Novelty

Jadi tidak sekedar mengulas pengertian monograf saja, ketika menulis buku monograf, Anda harus memperhatikan sifat, apakah buku tersebut sudah novelty (kebaharuan) atau tidak. Ada metode dan cara menentukan kebaruan ide saat menulis monograf. Yaitu dengan cara menguji kebaruan ide penelitian yang diangkat. Pengujian untuk sekedar apakah naskah tersebut ide yang baru muncul, atau ide yang pernah muncul sebelum-sebelumnya.

Syarat Monograf

Satu hal yang seringkali terabaikan, tentang dipublikasikan. Jadi, syarat utama monograf itu harus dipublikasikan. Dengan publikasi, setidaknya buku tersebut sebaran jangkauannya sudah jelas, dan dianggap masyarakat pun membaca. Dan Ilmu yang ditransformasikan terserap oleh jangkauan pembaca di luar akademis.

Sebenarnya bentuk publikasi bisa banyak macam. Terkait publikasikan, bisa dipublikasikan di penerbit buku, bisa juga lewat di Institutional repository, bahkan ke digital library. Bisa juga ke Professional publisher. Semua tergantung dari masing-masing penulis, ingin menggunakan cara yang mana.

Itulah pengertian monograf dan beberapa elemen penting ketika handak menulis buku monograf. Apakah Anda memiliki spesialisasi ilmu khusus, dan Anda juga tertarik ingin menulis buku monograf? Tidak ada salahnya Anda mencoba. Sayang bukan jika memiliki ketrampilan, ilmu namun tidak tersalurkan. Lebih baik tersalurkan dan tentunya penulis akan memperoleh keuntungan tambahan dari hasil royalty penjualan buku.

beras