APMI Gelar Aksi Tuntut Kepolisian Usut Tuntas Kasus Penyelundupan Motor ke Timor Leste
Berita Baru, Surabaya – Aliansi Pemuda Indonesia (APMI) menggelar aksi di depan PT Meratus dan kantor Bea Cukai Surabaya, Jawa Timur. Aksi yang diikuti 50 orang itu bertujuan untuk mengawal kasus penyelundupan motor botong ke Timor Leste.
Holili, Koordinator Lapangan menuturkan APMI menduga kasus penyelundupan motor bodong ke Timor Leste itu melibatkan oknum aparat negara. Namun ia memastikan bahwa PT Meratus sebagai perusahaan eksportir juga diduga kuat sebagai dalang utama di balik kejahatan penyelundupan motor bodong.
“Kami menuntut pihak kepolisian memanggil pimpinan PT Meratus yang diduga sebagai dalang penyelundupan kendaraan illegal. Mereka harus bertanggung jawab dan memberikan keterangan kepada APH dan publik atas nama hukum agar oknum-oknum yang dengan sengaja telah melakukan kejahatan ini dapat diungkap secara terang,” tegasnya.
Kasus penyelundupan motor bodong yang berasal dari penggelapan dan jaminan leasing yang mengalami kredit macet telah merugikan masyarakat dan negara. Ia menegaskan bahwa PT Meratus harus menjelaskan ke publik.
“Karena bukan hanya kali ini saja PT Meratus melakukan pengiriman ilegal. PT Meratus juga pernah mengirimkan atau menyelundupkan bahan kimia berbahaya (B3) jenis merkuri yang sengaja dimasukkan ke dalam 72 kelapa untuk mengelabuhi petugas dan aturan yg berlaku,” ungkap Holili.
“Tetapi sampai detik ini, PT Meratus, yang sudah sering melakukan pengiriman ilegal dengan memanipulasi dokumen masih beroperasi sampai saat ini, dan tampak perusahaan ini kebal hukum,” imbuhnya.
Holili menegaskan bahwa APMI tak akan membiarkan PT Meratus lolos dari jeratan hukum. “Kita akan kawal sampai PT Meratus mendapat konsekuensi hukum yg setimpal atas segala tindakannya yg melawan hukum,” tegasnya. Bahkan, ia menuntut penutupan PT Meratus karena telah merugikan masyarakat dan negara. “Ini membahayakan keamanan jika dibiarkan,” ujarnya.
Dalam aksi tersebut, Holili menuntut aparat penegah hukum untuk melakukan investigasi khusus terhadap instansi-instansi terkait, terutama bea cukai. Ia menduga bea cukai mengetahui perusahaan-perusahaan eksportir nakal seperti PT Meratus yang sering memanipulasi dokumen.
“Maka kepolisian harus benar-benar serius mengungkap kasus ini. Jangan lantas kemudian pihak kepolisian membiarkan kasus ini lolos setelah berhasil melakukan pencegatan penyelundupan ratusan motor ilegal,” pungkasnya.
Holili berharap kepolisian berani membongkar kasus ini karena pintu sudah terbuka. Maka, ia melanjutkan, menjadi tidak wajar kemudian jika proses pengungkapan kasusnya menjadi lamban atau bahkan ‘hilang’ begitu saja. Bila hal tersebut terjadi, Holili menyebutkan, patut dicurigai bahwa ada begitu banyak kongkalikong di wilayah ini.
“Maka sebab itu, kami sebagai civil society akan terus bersuara lantang sampai kasus ini benar-benar diungkap dan pelaku kejahatan diadili dengan tegas dihadapan hukum kita,” tegasnya.