Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ayub Junaidi: Sosok Pejuang dan Komposer Politik Jember

Ayub Junaidi: Sosok Pejuang dan Komposer Politik Jember



JEMBER adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang dikenal dengan dinamika politiknya yang selalu menarik untuk diikuti, ini tak terlepas dari besarnya populasi dan tingginya Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kebupaten Jember yang berada di peringkat 3 se Provinsi Jawa Timur dengan Jumlah 1.972.216 pemilih dan tersebar di 7.706 TPS

Jember akan menyambut gegap gempita hajatan pemilihan calon kepala daerah baru untuk periode 2024-2029 yang akan dilaksanakan pada November tahun ini.

Salah satu tokoh yang berpotensi menjadi calon wakil Bupati Jember ialah sosok bernama Ayub Junaidi, atau masyarakat akrab menyapanya dengan panggilan Cak Ayub.

Figur muda yang telah lama berkecimpung di dunia organisasi kepemudaan dan politik Jember, Mantan Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jember Periode 2012-2020, dan saat ini menjabat sebagai Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jember untuk Periode 2021-2026.

Di Jember sosok Ayub dikenal sebagai Pejuang dan Komposer politik yang dapat diterima berbagai kalangan.

Hal itu dapat terlihat dalam momentum rekapitulasi tingkat kabupaten untuk Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2024, yang diselenggarakan di Hotel Aston bulan maret lalu, Ayub Junaidi dapat meredam potensi konflik berbagai tokoh politik lintas parpol yang berpotensi clash kepentingan dan dapat menganggu jalannya rekapitulasi. dalam forum tersebut nampak ketua DPC PKB Jember itu menjadi figur yang disegani dan didengarkan berbagai pihak lintas partai politik. Ayub junaidi juga secara lantang membongkar berbagai praktik kecurangan yang terjadi di beberapa kecamatan, ia tampil sebagai sosok yang teguh dengan politik jujur dan bermartabat.

Ketegasan dan kharisma itu tidak terbentuk secara tiba-tiba, kepemimpinannya telah teruji selama 2 Periode menjadi Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Jember, organisasi ini identik dengan kader yang militan dan bergerak secara terstruktur. Gemblengan sedari muda telah membentuknya menjadi pribadi yang kian matang.

Komitmennya kepada masyarakat akar rumput juga terbukti semasa ia menjadi pimpinan DPRD Kabupaten Jember, ia dengan gagah bergumul bersama masyarakat Silo dalam perjuangan penolakan izin tambang blok silo hingga berhasil menang dalam sidang non litigasi Kemenkumham RI.

Kepemimpinannya yang inovatif dan berani dapat mendorong kinerja Anggota Fraksi PKB DPRD Jember guna menggoalkan Perda Fasilitasi Pesantren yang telah disahkan pada 10 Juni 2024 kemarin.

PKB Jember pada pemilu legislatif 2024 tampil sebagai Runner Up dengan mampu mempertahankan perolehan 8 kursi, di tengah gelombang politik uang dan gempuran pragmatisme politik yang kian menggila prestasi ini tentu patut diapresiasi, di bawah nakhoda Ayub Junaidi kader dan simpatisan PKB Jember masih solid dan berkomitmen tinggi menghantarkan PKB ke dermaga kemenangan menyambut Pilkada Jember 2024.

Genderang Pilkada Jember kian mengerucut pada 3 nama bakal calon bupati yakni Muhammad Fawait, Hendy Siswanto, dan Faida. Rilis berbagai lembaga survey juga menunjukkan bahwa elektabilitas ketiga nama di atas hanya terpaut angka yang cukup tipis.

Maka pemilihan bakal calon bupati sebagai pasangan akan secara signifikan dapat mendongkrak elektabilitas dan probabilitas kemenangan bagi 3 calon bupati tersebut, satu nama kandidat wakil bupati yang digadang-gadang dapat membawa gerbong suara besar ialah Ayub Junaidi, yang dikenal memiliki basis militan di kalangan NU kultural dan struktural, serta dikenal memiliki ikatan yang sangat dekat dengan anak-anak Muda hingga kiai-kiai sepuh kharismatik di Jember.

Pilkada Jember akan dilaksanakan pada 27 November 2024, masih ada waktu sekitar 5 bulan ke depan segala kemungkinan dan strategi Politik para kandidat tentu masih dinamis.

Apakah masyarakat Jember masih akan memberi kepercayaan pada kandidat petahana, atau para pemilih akan mengamanahkan Jember pada pemimpin baru yang menjanjikan perubahan ?

Wallahu A’lam Bishawab


Sumber: Indo Think-Tank Riset & Konsultan

beras