Bahas Peran Strategis saat Halal Bihalal Virtual, IKAPMII Jember Rapatkan Jamaah Skala Nasional

Berita Baru Jatim, Jember — Pengurus Cabang IKAPMII Jember menggelar Halal Bihalal virtual secara nasional, pada Jumat (29/5/2020), yang bertepatan dengan 7 Syawal 1441 H. Halal Bihalal ini dimulai pukul 20.00 hingga 23.00 Wib, melalui Zoom Meeting.

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh PMII Jember sebagai pemantik utama. Antara lain; Dr. Akhmad Taufiq, S.S.M.Pd. (Ketum IKAPMII Jember), Dr. Ali Masykur Musa, M.Si. (Komisaris Utama PT Pelni dan Mantan BPK RI), Drs.M.Nur Hasan,M.Hum. (Majelis Pertimbangan IKAPMII Jember), Prof. Dr. Abd. Halim Subahar,M.A. (Ketua MUI Jember), Dr. Nurul Ghufron, M.H. (Wk. Pimpinan KPK RI).

Dalam prolognya, Ketua Umum IKAPMII Jember, Akhmad Taufiq mengucapkan permohonan maaf di momentum bulan Syawal 1441 kepada seluruh senior dan warga PMII Jember.

“Mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh senior dan warga IKAPMII Jember atas segala kekhilafan baik yang disengaja atau tidak disengaja dalam proses menjalankan roda organisasi dan kepengurusan”, ungkapnya.

Selanjutnya, ia mengungkapkan bahwa PMII Jember dengan segala potensinya berada dalam ruang kawah candradimuka yang sangat kondusif bagi tumbuh kembangnya potensi tersebut, sehingga sebagai impact-nya mampu memberikan kontribusi dan peran strategis yang baik bagi bangsa dan negara pada seluruh lininya; baik di eksekutif, legeslatif, yudikatif, maupun bergerak di bidang pemberdaya masyarakat.

“Ada yang mengatakan, bahwa saat ini alumni PMII Jember berada dalam posisi generasi emas. Alumni PMII Jember memiliki sumber daya manusia yang melimpah dengan segenap keunggulannya masing-masing. Dalam konteks inilah perlu evaluasi dan cara pandang baru, bagaimana mengoptimasi sumber daya alumni tersebut,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, pada Sabtu (30/5/2020) di Jember.

Menurutnya, Alumni PMII Jember memiliki sumber daya manusia yang melimpah dengan segenap keunggulannya masing-masing. Namun perlu evaluasi dan cara pandang baru, bagaimana mengoptimasi sumber daya alumni untuk mengambil pilihan strategis, ungkapnya.

Menanggapi prolog Akhmad Taufiq tersebut, Drs. M.Nur Hasan, M.Hum, Prof. Dr. Abdul Halim Subahar, M.A, dan Dr. Ali Masykur Musa, M.Si, menyampaikan bahwa pencapaian tertinggi bagi kader dan alumni PMII adalah mencapai derajat ulul albab.

“Satu posisi, bagaimana kader dan alumni PMII mampu mengimplemantasikan tiga karakter utama PMII, yaitu dzikir, pikir, dan amal sholih; yang ketiganya merupakan karakter yang utuh dan integratif, serta idealnya terinternalisasi dalam diri kader PMII,” kata Dr. Ali Masykur Musa.

Ketiga aspek tersebut merupakan aspek fundamental, terutama menurut Dr. Ali Masykur Musa, dimensi dzikir ini terutama sangat kurang. Tentu sangat ideal jika tata kelola bangsa dan negara ini dibangun di atas spirit dzikir yang baik dan kuat.

Oleh karena itu, jabatan-jabatan strategis dan apapun yang melekat pada diri kader dan alumni, hanyalah aksesoris belaka dan tidak bersifat esensial, kata Dr. Nurul Ghufron.

Dalam konteks dzikir, pikir, dan amal sholih itu, lebih lanjut menurut Prof. Dr. Abdul Halim Subahar, M.A., perlu reposisi peran strategis. Alumni PMII semestinya tidak hanya berani memilih peran strategis di perkotaan; tapi sudah mulai berani memilih peran strategis untuk hidup bersama masyarakat di perdesaan. Bersama masyarakat desa mentransformasikan nilai-nilai ke-PMII-an, yang itu sangat dibutuhkan.

Di akhir diskusi, forum Halal Bihalal secara nasional ini mampu membangun komitmen bersama bahwa apapun peran strategis alumni PMII, tentu peran tersebut perlu diniati untuk kemashlahatan kemanusiaan, sehingga yang dilakukan alumni PMII dapat bernilai ibadah, untuk sebuah pencapaian sampai kepada Allah.

Sebagai informasi, Halal Bihalal ini dimoderatori oleh Dr. Rosyid Althaf,M.P., dan dihadiri para tokoh PMII berbagai level, lokal, regional, dan nasional. Juga dihadiri oleh mantan-mantan ketua cabang PMII Jember, termasuk ketua cabang PMII saat ini, serta alumni dari berbagai tingkatan generasi. Sebagai Host: Sahabat Halil. [*]