Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BEM Malang Raya: Banyak Janji-Janji Politik Jokowi Belum Ditepati
Detik.com

BEM Malang Raya: Banyak Janji-Janji Politik Jokowi Belum Ditepati



Berita Baru Jatim, Malang – Unggahan kritik yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) mendapat sorotan. Julukan The King of Lip Service yang disematkan kepada Presiden Jokowi menurut Zulfikri Nurfadhilla, merupakan bahasa simbolik sekaligus bahasa halus dari kekecewaan masyarakat.

“Apa yang dilakukan oleh BEM UI merupakan tindakan yang sangat berdasar dan substansial. Apa yang menjadi meme dari postingan BEM UI sendiri juga turut disertai dengan data dan sumber yang tertera jelas,” ungkap Ketua Aliansi BEM Malang Raya ini.

Menurutnya, ini semua merupakan bentuk pengawasan mahasiswa terhadap negara bahwa masih banyak janji-janji politik kekuasaan yang masih belum ditepati. “Terlepas akan ataupun tidaknya itu, esensi yang bisa diambil adalah ini bentuk peringatan dari teman-teman mahasiswa,” lanjutnya.

Di samping itu, fakta yang diposting BEM UI adalah terkait janji Presiden Jokowi untuk menguatkan KPK. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan justru menemukan hal yang sebaliknya.

“Dari proses pemilihan pimpinan KPK yang bermasalah, disusul dengan Tes wawasan kebangsaan yang dinilai sangat sarat kepentingan. Pertanyaan- pertanyaan yang justru diindikasikan tidak sama sekali sesuai dengan esensi kebangsaan,” jelasnya.

Kondisi pemerintah hari ini, bagi Zulfikri, pandemi dan segala kelumpuhan di banyak sektor membuat pemerintah harus kerja ekstra. Selain itu, menurutnya, masih banyak hal-hal yang harus dikoreksi dan dievaluasi, khususnya persoalan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Merutnya.

“Tiga hal ini yang sampai saat ini masih banyak kekurangan dan perlu perbaikan secara sistem dan kebijakan.” Lebih-lebih beberapa surver menyebut bahwa indeks demokrasi saban tahun terus menurun. “Orang- orang lebih takut bersuara dengan banyaknya pertentangan dan ancaman yang timbul di publik,” lanjutnya.

Tak hanya itu, persoalan rancangan undang-undang, KPK, menjadi perhatian khalayak luas. “Mestinya pemerintah berani dalam mengambil sikap tegas atas keberpihakannya pada masyarakat,” ujarnya.

beras