Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mahasiswa membawa poster saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD, Malang, Jawa Timur, Senin (23/9). Unjuk rasa ribuan mahasiswa yang dilakukan secara bergelombang dari sejumlah perguruan tinggi tersebut menuntut pembatalan UU KPK. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/ama).
Mahasiswa membawa poster saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD, Malang, Jawa Timur, Senin (23/9). Unjuk rasa ribuan mahasiswa yang dilakukan secara bergelombang dari sejumlah perguruan tinggi tersebut menuntut pembatalan UU KPK. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/ama).

BEM Malang Raya: Rakyat Kecewa



Berita Baru Jatim, Malang – Ketua Aliansi BEM Malang Raya, Zulfikri Nurfadhilla menyebut julukan “The King of Lip Service” kepada Presiden Jokowi merupakan bentuk akumulasi kekecewaan rakyat terhadap kinerja Presiden Jokowi.

“The King of Lip service yang dijulukan kepada Jokowi adalah bentuk bahasa simbolik sekaligus satu kalimat halus yang mewakili banyak di antara masyarakat yang kecewa terhadap kinerja Presiden Jokowi,” kata Zulfikri kepada Beritabaru.co, Jumat (02/07).

Hak yang dilakukan BEM UI, bagi Zulfikri, merupakan tindakan yang berdasar dan substansial. Unggahan meme itu, lanjutnya, juga dilengkapi dengan daya dan sumber yang jelas.

Atas dasar tersebut, Zulfikri menilai merupakan bentuk pengawasan mahasiswa terhadap negara berkait dengan banyaknya janji-janji politik kekuasaan yang masih belum direalisasikan.

“Terlepas akan ataupun tidaknya itu, esensi yang bisa diambil adalah ini bentuk peringatan dari teman-teman mahasiswa,” ujarnya.

Zulfikri melihat kondisi pemerintah saat ini secara objektif dan komprehensif, pandemi dan segala kelumpuhan di banyak sektor membuat kekuasaan perlu kerja ekstra.

“Namun disaat yang sama kita juga perlu mengamini bahwa begitu banyak hal-hal yang juga jadi koreksi dan evaluasi khususnya persoalan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,” terangnya.

Beberapa survei juga menyebut bahwa indeks demokrasi kita yang kian tahun waktu menurun, orang- orang lebih takut bersuara dengan banyaknya pertentangan dan ancaman yang timbul di publik.

“Tak hanya itu, persoalan rancangan undang-undang, KPK, menjadi perhatian khalayak luas yang mestinya pemerintah berani dalam mengambil sikap tegas atas keberpihakannya pada masyarakat,” pungkasnya.

beras