Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bertengkar dengan Pasangan Hindari Gaya "Sosial Treatment"
Ilustrasi. (Foto: Shuttershock)

Bertengkar dengan Pasangan Hindari Gaya “Sosial Treatment”



Berita Baru Jatim, Lifestyle – Pertengkaran dalam sebuah hubungan banyak gaya, salah satu yang dilakukan perempuan lebih suka mendiamkan atau mengabaikan pasangannya selama beberapa waktu.

Gaya itu biasa disebut juga Silent Treatment. Terkadang menahan diri untuk komentar disaat hatinya sedang diliput rasa marah merupakan jalan terbaik.

Bukan solusi sebenarnya kalau mengambil langkah gaya Silent Treatment untuk mengatasi sebuah konflik dalam hubungan.

Sementara, mendapat perlakuan seperti itu akan membuat kita frustasi dan bingung dikarenakan para pakar menyebut Silent Treatment masuk dalam kategori kekerasan emosional.

Rashi Laskari Psikolog mengatakan menolak melakukan komunikasi verbal salah satu bentuk kontrol pasif agresif.

“Selama pandemi ketergantungan emosi kita pada pasangan lebih tinggi sehingga perilaku mendiamkan ini memiliki efek lebih besar,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com.

Kalau kamu “dihukum” oleh pasangan dengan gaya Silent Treatment, Laskari memberikan tips untuk menghadapinya:

1. Kenali apakah ini karena keterampilan komunikasi yang buruk

Kemungkinan kedua pasangan kurang dalan memiliki keterampilan dasar dalam mengekspresikan emosi dengan pikirannya. Jangan dibiarkan mengalir begitu saja namun berilah ruang untuk pasanganmu belajar mengungkapkan perasaanya dan beri juga ruang untuk memproses perasaannya.

2. Jangan mencoba jadi pembaca pikiran

Jangan pernah mencari tahu yang dipikirkan pasangan karena melakukan hal tersebut sama saja mendukung pasangan tidak berekspresikan perasaannya.

3. Berempati

Jangan langsung meminta maaf untuk meminta maaf demi mengembalikan keadaan normal karena akan memperkuat pola tanda upaya mengatasi masalah dasarnya.

Cobalah untuk berempati mengenai perasaan yang dirasakan dan mulai diskusikan masalah untuk menjembatani kesalahpahaman.

4. Ajukan solusi

Jika pasangan telah menutup diri, kita dapat memulai percakapan dengan mengakui atau membahas mengenai emosi si dia, mendiskusikan emosi kita dan memberikan solusi.

5. Membangun kepercayaan

Setelah komunikasi terjalin kembali, kita bisa mencoba untuk membangun kepercayaan dengan menjadi pendengar yang baik. Pahami dia lebih banyak dan usahakan lebih sedikit berdebat.

Kita bisa menetapkan aturan dasar, karena ini bisa membantu menciptakan cara alternatif untuk mengelola konflik di masa yang akan datang.

6. Datang ke ahli

Menghubungi psikolog hubungan dapat membantu pasangan lebih mampu berkomunikasi sendiri dengan baik dan mengelola konflik dalam hubungan kita.

beras