Bupati Lumajang Kawal Pelaksanaan BLT Dana Desa
Berita Baru Jatim, Lumajang — Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menjelaskan bahwa transparansi dan partisipasi publik dalam penyaluran berbagai bantuan sosial sangat penting untuk menghindari penyelewengan. Hal itu disampaikannya saat Tadarus Anggaran yang digelar oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) melalui saluran streaming online.
“Validasi semaksimal mungkin bantuan ini tepat sasaran kepada masyarakat, melibatkan Pendamping Desa, tokoh masyarakat, begitu validasi tuntas berikutnya transparansi, saya turun dan pastikan langsung bahwa data BLT ini harus diketahui oleh masyarakat,” jelas Bupati di Peringgitan Pendopo Arya Wiraraja, Sabtu (09/05/2020).
Bupati menjelaskan bahwa begitu banyaknya bantuan sosial baik dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah selama masa pandemi Covid-19 rawan tidak tepat sasaran dan harus betul-betul dipantau. Untuk itu ia menginstruksikan agar semua data penerima bantuan sosial dipampang di Balai Desa maupun tempat umum seperti masjid/mushola agar masyarakat bisa memantau langsung.
“Yang penting sekarang ditempel datanya, begitu orang protes, silahkan datang ke Balai Desa, cek apakah tepat sasaran atau tidak,” jelas Bupati.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Anwar Sanusi menjelaskan bahwa Pemerintah Pusat menyiapkan program trisula atau tombak bermata tiga untuk penanganan Covid-19.
Sektor pertama adalah kesehatan. Sektor ini berkaitan dengan mencegah meluasnya penularan, memperkecil penyebaran, dan mempercepat penyelesaian Covid-19.
Sektor kedua, adalah jaring pengaman sosial dan sektor ketiga, ketahanan ekonomi. Pemerintah mengupayakan perekonomian tetap bertahan menghadapi pukulan Covid-19.
Dari ketiga Trisula Program tersebut, Anwar Sanusi menjelaskan bahwa local wisdom atau kearifan lokal harus kembali diperkuat. Budaya gotong royong di tengah-tengah masyarakat harus kembali dibangkitkan.
“Ngeramut Tonggo yang dimiliki oleh Pemkab. Lumajang ini menjadi salah satu contoh elaborasi dari penjelasan konsep gotong royong,” jelas Sekjen Kemendes PDTT.
(Sumber: Kominfo Lumajang)