Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PBNU
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj.

COVID-19 Terus Mengancam, PBNU Sarankan Pilkada Ditunda



Berita Baru, Jakarta – Total kasus positif COVID-19 di Indonesia sampai 20 September 2020 telah mencapai 244.676 dengan total jumlah meninggal dunia sebesar 9553 jiwa.

Jumlah kasus dan korban meninggal dunia diperoleh dari 1.718.175 orang yang dites dengan spesimen sejumlah 2.922.261.

Selama dua minggu terakhir penambahan jumlah kasus harian selalu berada di atas 3000-an. Bahkan pada Sabtu (19/9) jumlah kasus baru menembus angka 4.168, meskipun kembali turun sebesar 3.989 pada Minggu (20/9).

Di tengah kecamuk wabah COVID-19 tersebut, pemerintah masih memiliki agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 9 Desember 2020.

Memperhatikan tingginya ancaman COVID-19, Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) secara tegas meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pemerintah dan DPR untuk menunda dan pelaksanaan Pilkada 2020 tersebut.

“Pelaksanaan Pilkada, sungguh pun dengan protokol kesehatan yang diperketat, sulit terhindar dari konsentrasi orang dalam jumlah banyak dalam seluruh tahapannya”. Tutur Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam keterangan tertulisnya.

PBNU berpendapat bahwa melindungi kelangsungan hidup (hifdz al-nafs) dengan menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari COVID-19 sama pentingnya dengan menjaga kelangsungan ekonomi (hifdz al-mal).

“Namun karena penularan COVID-19 telah mencapai tingkat darurat, maka prioritas utama kebijakan negara dan pemerintah selayaknya diorientasikan untuk mengentaskan krisis kesehatan”. Ungkap Kiai Said menjelaskan.

Selain itu, PBNU juga meminta agar pemerintah melakukan realokasi anggaran Pilkada 2020 untuk membiayai penanganan krisis kesehatan dan penguatan jaring pengaman sosial.

beras