Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Cuaca Ekstrem, Waspada Penyakit Biang Keringat, Ini Penyebabnya
Foto Ilustrasi/Freepik

Cuaca Ekstrem, Waspada Penyakit Biang Keringat, Ini Penyebabnya



Berita Baru, Tips – Cuaca yang sering tidak menentu kerap membuat kulit kian sensitif. Pasalnya, saat ini cuaca terbilang ekstrem, kadang sangat panas, namun beberapa jam kemudian diguyur hujan. Sehingga lingkungan pun juga menjadi panas dan lembab, salah satu penyakit kulit yang rawan terjadi pada kondisi tersebut adalah biang keringat.

Melansir dari halodoc.com , biang keringat merupakan ruam kecil berwarna merah dan menonjol yang terasa gatal serta bisa menyebabkan sensasi menyengat atau perih pada bagian kulit.

Biang keringat yang juga dikenal dengan nama ruam panas atau miliaria ini tidak hanya terjadi pada bayi, namun orang dewasa juga bisa mengalaminya ketika cuaca sedang panas atau pada lingkungan yang bersuhu lembap.

Biasanya biang keringat muncul beberapa hari setelah terkena paparan suhu panas. Kondisi ini bisa muncul di seluruh bagian tubuh, tapi sering kali muncul pada bagian wajah, leher, punggung, dada, dan bagian paha.

Saat keringat terjebak di balik kulit akibat kelenjar keringat tubuh yang terhambat sehingga keringat tidak menguap maka kulit akan mengalami inflamasi dan ruam.

Berikut ini beberapa faktor yang dapat menghambat kelenjar keringat tubuh, yaitu:

  1. Iklim tropis, yaitu kemunculan biang keringat bisa disebabkan oleh cuaca atau suhu lingkungan yang panas dan lembap.
  2. Kepanasan yaitu penggunaan pakaian yang terlalu tebal, atau tidur dengan selimut yang berlebihan dan menyebabkan kepanasan juga bisa berisiko mengalami biang keringat.
  3. Aktivitas fisik tertentu, seperti olahraga dan juga pekerjaan yang memerlukan aktivitas fisik yang berat hingga menyebabkan keluarnya banyak keringat juga bisa menyebabkan terjadinya biang keringat.
  4. Kelenjar keringat belum berkembang, ini kasus biang keringat yang umumnya terjadi pada bayi, terutama pada bayi yang sedang dihangatkan dengan inkubator, memakai pakaian yang panas, atau mengalami demam. Bayi belum memiliki kelenjar keringat yang sudah berkembang sepenuhnya dan terkadang dapat membuat keringat tertahan di balik kulit.
  5. Bed rest terlalu lama, bagi pasien yang diwajibkan untuk istirahat di ranjang untuk waktu yang cukup lama juga bisa mengalami biang keringat.

Sebenarnya, biang keringat pada umumnya tidak membutuhkan penangan medis khusus. Namun sebaiknya menghubungi dokter apabila biang keringat menunjukkan tanda-tanda infeksi atau semakin parah seperti munculnya gejala:

  • Demam dan menggigil.
  • Rasa sakit makin bertambah.
  • Nanah keluar dari bintil dan benjolan ruam.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak dan selangkangan.

beras