Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Datangi Posyandu, Mahasiswa KKN BTV 3 Unej Putus Mata Rantai Stunting

Datangi Posyandu, Mahasiswa KKN BTV 3 Unej Putus Mata Rantai Stunting



Berita Baru Jatim, Jember — KKN III Back To Village Universitas Jember kembali digelar.

Waradhiya Puji Hanika mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang memilih tema Program Pemberdayaan Stunting.

Wara melakukan kegiatan KKN di Posyandu Aster 20A Perumahan Tegal Besar Permai 1 Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.

Menurut Wanda, meski topik tersebut terbilang sukar dan tidak mudah penyelesaiannya. Namun di mengatakan hal tersebut tidak menjadi halangan buat Wara pribadi.

“Karena menurut saya program tersebut sangatlah penting untuk dikaji hingga direalisasikan mengingat tingkat Stunting, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Timur. Hingga saat ini pertanggal 23 Agustus 2021 kasus stunting, AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) di Provinsi Jawa Timur mengalami kenaikan dari tahun 2019 hingga 2020 sebesar 2,06% berdasarkan dengan hasil kegiatan operasi timbang,” terang Wara.

Wara mengungkapkan, di Kabupaten Jember sendiri, saat ini masih berada di peringkat pertama dalam penanganan stunting dan AKI-B (Angka Kematian Ibu dan Bayi).

“Maka dari itu, perlu meningkatkan kesadaran dan pemahaman dini tentang pentingnya perkembangan janin hingga pemenuhan kebutuhan gizi balita dilingkungan masyarakat dimulai dari Remaja Putri,” jelasnya.

Wara menambahkan, mahasiswa sebagai agent of change perlu meneruskan sinergitas kemitraan yang dinilai mampu memutus mata rantai dan menurunkan tingkat stunting (kekurangan gizi kronis selama periode awal pertumbuhan dan perkembangan anak/red flag) terhadap Angka Kematian Ibu – bayi (AKI-B).

“Dari hasil analisa saya pada Minggu pertama terdapat beberapa kendala yang pertama yaitu terhentinya kegiatan posyandu selama lebih dari 1 bulan (dari pertengahan bulan Juli hingga saat ini) dan akan dimulai sekitar pertengahan bulan september. Sehingga terdapat 31 balita dan 1 ibu hamil terhambat dalam bulan timbang, penambahan multivitamin rutin dan pengecekan rutin untuk memantau perkembangan status imun gizinya. Kedua, posyandu Aster 20A tidak mengajak remaja putri untuk mengikuti posyandu. Sedangkan dalam kasus stunting terdapat 5 elemen terpenting guna mencegah terjadinya stunting AKI AKB sejak dini yaitu Ibu hamil, bayi baru lahir, balita, anak usia sekolah, remaja / Wanita Usia Subur (WUS),” jelasnya.

Wara menjelaskan beberapa upayayang telah dia lakukan bersama kader posyandu Aster 20A Ibu Tri Estiningsih dalam menangani kasus ini diminggu pertama dan kedua KKN BTV 3 yaitu “Strategi Pencegahan dan Penanganan Stunting” melalui pelaksanaan kegiatan Sosialisasi online bertema “Pola Gizi Seimbang Dengan Meningkatkan Suplemen Tambah Darah” dengan topik materi berjudul Gizi Pada Remaja yang disampaikan oleh pemateri atau mentor tenaga gizi dari puskesmas Kaliwates yaitu Ibu Brillia Firsti Winasandis.

“Sosialisasi tersebut berkolaborasi maupun bersinergi dengan 2 lembaga pemerintah yaitu Puskesmas Kaliwates dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember yang direalisasikan melalui GERMAS (Gerakan Masyarakat),” pungkasnya.

Dalam sosialisasi tersebut telah direalisasikan melalui pembagian pouch yang berisi tablet tambah darah, kartu suplemen gizi yang berguna untuk memantau perkembangan remaja putri, handsinitizer dan handuk SSGBI “Studi Status Gizi Balita Indonesia” dengan melakukan distribusi secara “Door to Door” yang mengutamakan porotokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.

beras