Desa Mandiri Bertambah, Khofifah Bungah
Berita Baru, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bungah dengan capaian provinsi yang dia pimpin terkait desa mandiri. Jumlah desa mandiri di Jatim naik signifikan tahun ini berdasarkan Indeks Desa Membangun yang dimutakhirkan.
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 80 Tahun 2022 tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa Tahun 2022 yang ditandatangani Menteri PDTT Abdul Halim Iskandar pada 11 Juli 2022, sebanyak 1.490 desa di Jatim berstatus mandiri, 3.906 desa maju, dan 2.326 desa berkembang. Data ini menjadikan Jatim sebagai gudangnya desa mandiri di Indonesia.
“Dengan demikian, Jatim menjadi penyumbang desa mandiri terbanyak dibanding provinsi lain. Dari total 6.238 desa mandiri di Indonesia, 23,88 persen atau 1.490 desa mandiri ada di Jatim,” kata Khofifah Indar Parawansa, Kamis (14/7/2022).
Di posisi kedua tercatat Jabar dengan 1.130 desa mandiri atau 18,11 persen. Sedangkan di posisi ketiga Kalbar dengan 586 desa mandiri atau 9,39 persen. Jumlah desa mandiri di Jatim pada 2022 naik drastis dibanding 2021. Saat 2021, Jatim memiliki 697 desa mandiri.
“Alhamdulillah, tahun ini jumlahnya bertambah lebih dari 2 kali lipat menjadi 1.490 atau naik 113,77 persen. Ini prestasi luar biasa. Terimakasih kepads para bupati dan walikota Batu yang membangun desa dengan serius dan terukur. Juga kepada Kemendes yang mengguyur program dengan pendampingan yang terukur pula,” tambahnya.
Tidak hanya itu, 5 desa mandiri di Jatim juga masuk dalam 10 besar nasional dengan status IDM Mandiri. Kelima desa tersebut adalah, Desa Oro Oro Ombo di Kecamatan Batu, Kota Batu yang menduduki peringkat 1, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu di peringkat 2, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi di peringkat 3.
Kemudian Desa Merkawang di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban pada peringkat 7). Serta Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi bertengger di peringkat 10.
Di Jatim sendiri, Bojonegoro menjadi kabupaten dengan jumlah desa mandiri terbanyak mencapai 155 desa. Disusul Kabupaten Gresik dengan 153 desa, dan Kabupaten Banyuwangi dengan 138 desa.
Menurut Khofifah, capaian tersebut sejalan dengan upaya Pemprov Jatim untuk terus membangun dan memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai program dan kegiatan. Baik dari pemerintah pusat, provinsi serta kabupaten dan kota.
“Alhamdulillah Jatim berhasil mempertahankan capaian Desa Mandiri Tertinggi Nasional sejak tahun 2019. Prestasi ini adalah bentuk kerja keras kita semua khususnya para Kepala Desa, Pendamping Desa, Camat, Bupati dan Wali Kota Batu dan semua pegiat desa yang tiada lelah untuk terus memberdayakan masyarakat dan membangun desa. Terima kasih untuk semuanya,” ucap gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Capaian tersebut menurut Khofifah juga sejalan dengan upaya Pemprov Jatim untuk terus mengurangi disparitas antara desa dan kota, terutama masalah kemiskinan.
Sebagaimana diketahui, kemiskinan perdesaan hampir 2 kali lipat lebih tinggi dibanding perkotaan. Pada September 2018 disparitas kemiskinan desa-kota mencapai 8,24 persen, sementara pada September 2021 sudah menyempit menjadi 5,80 presen.
“Semoga tahun ini, disparitas kemiskinan desa dan kota di Jatim terus menyempit,” pungkas Khofifah.
Menurut data BPS angka kemiskinan Jawa Timur di pedesaan pada September 2021 sebesar 13,79 prosen dan perkotaan 7,99 persen.