Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dugaan Kecurangan UTBK 2025: Staf FEB UNEJ Sembunyikan Proxy di Kardus Printer

Dugaan Kecurangan UTBK 2025: Staf FEB UNEJ Sembunyikan Proxy di Kardus Printer



Berita Baru, Jember – Panitia Pelaksana Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 Universitas Jember mendapat informasi adanya jaringan dari pihak luar yang mengakses komputer peserta pada hari Selasa (29/4/2025). Pihak panitia UTBK UNEJ langsung bergerak menangani permasalahan tersebut.

Pada konferensi pers yang dilaksanakan pada hari Jumat (2/5/2025) di gedung Rektorat R. Achmad pukul 13.00 WIB, Prof. Drs. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik mengonfirmasi bahwa pihaknya langsung mematikan komputer yang dijadikan akses tersebut.

“Saat itu juga kami bergerak langsung ke lokasi dan meminta teknisi komputer untuk memindah peserta yang mengerjakan di komputer itu dan menggunakan komputer cadangan. Komputer yang dijadikan akses langsung dimatikan sehingga tidak ada akses lagi,” paparnya.

Slamin juga mengatakan bahwa panitia dan tim TIK UNEJ terus memantau jaringan untuk mendeteksi traffic yang mencurigakan. Pada hari kedua sesi pagi terdapat akses mencurigakan yang langsung dilacak oleh tim TIK dan mengarah ke salah satu fakultas yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

“Iya, kami temukan di FEB, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,” ucap Slamin menjawab pertanyaan wartawan.

Perangkat yang digunakan berupa proxy yang dimasukkan ke dalam kardus printer dan diletakkan di atas lemari, berjajar dengan printer-printer tidak terpakai. Setelah diusut, pelaku merupakan salah satu staf honorer di FEB dan telah meletakkan perangkat tersebut sejak bulan Oktober 2024.

“Dipasangnya sejak Oktober 2024 lalu, bulan itu sudah selesai dilaksanakan UTBK, jadi bisa dipastikan UTBK tahun lalu tidak ada kejadian seperti ini. Kemungkinan memang direncanakan untuk tahun ini,” jelasnya.

Perangkat tersebut membantu pihak ketiga dalam mengakses komputer peserta sehingga soal-soal UTBK dapat dikerjakan secara remote. Jaringan yang berusaha mengakses komputer peserta itu terdeteksi pada hari pertama sesi kedua pelaksanaan UTBK. Namun, saat dikabarkan oleh panitia pusat tim TIK UNEJ sudah tidak bisa mendeteksi karena sudah tidak ada akses pada pukul 16.00 WIB. Keesokan harinya, terdapat akses kembali dan langsung dilacak dan komputer peserta diganti dengan yang baru, sehingga tidak tahu pasti peserta pada sesi mana yang mendapat akses remote tersebut.

“Panitia pusat yang punya akses nama peserta beserta jurusan yang dipilih, jadi kami serahkan kepada mereka bagaimana nanti sanksi yang ada,” imbuh Slamin.

Staf oknum tersebut merupakan pihak ketiga yang membantu mengemas dan menyembunyikan perangkat. Saat ini, Pimpinan Unej telah memberi sanksi tegas terhadap staf yang membantu praktik kecurangan tersebut.

“Ya, Pimpinan Unej sudah memberikan sanksi tegas. Karena dia honorer, oleh pimpinan langsung diberhentikan, dipecat lah ya bahasanya,” ungkapnya.

Wartawan juga menanyakan apakah pelaku ini merupakan sindikat yang terhubung dengan pelaku-pelaku lain di universitas seluruh Indonesia. Slamin menjelaskan bahwa staf tersebut mengaku tidak tahu jelas siapa yang menyuruhnya, hanya diiming-imingi imbalan berupa uang yang cukup banyak.

“Sudah kami tanyai, katanya tidak tahu jelas. Yang penting lumayan dapat bayaran banyak, kami tanya berulang biar pasti. Tetap katanya tidak tahu.”

Saat ditanya soal saksi terhadap peserta UTBK yang melakukan kecurangan, Slamin mengatakan bahwa pihak panitia menyerahkan sepenuhnya kepada panitia pusat. Ia juga mengatakan akan memprioritaskan pelaksanaan UTBK.

“Kita terus menjaga integritas dan memprioritaskan pelaksanaan UTBK sehingga kasus ini kita serahkan kepada panitia pusat untuk penyelidikan. Kami terus berkomunikasi dengan panitia pusat untuk membicarakan tindak lanjutnya seperti apa,” pungkasnya. [Cindy]

beras