Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dugaan Mencabuli Santriwati: Insiden di Lantai Dua dan Hasrat Berpoligami Kiai Fahim
Kiai Fahim – Tangkapan Layar Channel YouTube/Bentengaqidah

Dugaan Mencabuli Santriwati: Insiden di Lantai Dua dan Hasrat Berpoligami Kiai Fahim



Berita Baru, Jember – Di lantai dua Pondok Pesantren Al Djaliel 2 Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember terdapat sebuah ruangan khusus. Tak semua orang bisa masuk. Ruangan itu dilengkapi dengan akses fingerprint.

Lokasi ini menjadi tempat diduga terjadinya pencabulan dari kiai Muhammad Fahim Mawardi selaku pengasuh ponpes tersebut dengan ustazah hingga santriwati.

Dugaan tersebut terungkap saat HA, istri Fahim, membongkar peristiwa terkait dengan dugaan pencabulan tersebut. Perempuan yang kerap disapa Ibu Nyai itu memberanikan diri datang ke kantor polisi selaku korban perselingkuhan antara suaminya dengan seorang ustazah. Dia juga mengadukan perbuatan cabul Kiai Fahim terhadap banyak santriwati di bawah umur.

Sepengetahuan Ibu Nyai, kamar khusus itu dibuat untuk ruang podcast, sebab suaminya aktif menggunggah konten tentang agama di YouTube. Namun, beberapa waktu belakangan sering dipakai Kiai Fahim tidur.

“Kamar menggunakan teknologi, pintu dipasangi fingerprint juga nomor password tertentu. Bu Nyai sendiri tidak diberikan akses. Tapi, beberapa santriwati justru punya akses,” ungkapnya, Minggu (8/1).

Semua terbongkar dari sebuah insiden mendadak Sabtu, 4 Januari 2023. Kala itu jam dinding menunjukkan waktu tengah malam. Sekitar pukul 23.00 WIB, ada seseorang yang tengah menggedor-gedor ruangan tersebut. 

Ibu Nyai mengisahkan, suara gedoran pintu itu membuat dia pun memeriksa situasi dengan mengintip dari jendela. Dia sangat janggal terjadi keributan tengah malam di lingkungan pesantren.

Dia kemudian melihat ada seorang santriwati turun dari tangga dengan gerak-gerik kesal. Sebab dia terlihat membanting pintu kamar seorang ustazah.

Ibu Nyai saat itu keluar dari kamar menuju teras rumah. Dia berpapasan dengan suaminya yang terlihat tergesa-gesa. Ibu Nyai menanyakan soal keributan apa yang terjadi di lantai dua, tetapi dijawab tak terjadi apa pun.

“Saya tanya ada apa? Kok kayaknya ada masalah. Terus, suami saya mengelak tidak ada apa-apa,” tutur Ibu Nyai.

Ibu Nyai bercerita, wajah kiai Fahim terlihat muram, dan langkah kakinya cukup cepat bergegas pergi. Saat itu, suaminya menuju kamar ibunya.

Ibu Nyai kemudian curiga atas peristiwa tersebut. Sebab, dia tak dilibatkan oleh suaminya itu. Kecurigaannya semakin menguat karena terus diabaikan dan sang suami tak menjawab pertanyaannya sama sekali usai keluar dari kamar ibunya.

Berubah Sikap Sejak Kiai Fahim Berhasrat Poligami

Dia menilai ada persoalan yang sedang disembunyikan. Apalagi, suaminya sudah berubah sikap. Berbulan-bulan Ibu Nyai minim mendapat perhatian secara lahir maupun batin.

Perubahan perilaku disebutnya semenjak Kiai Fahim menyatakan punya hasrat berpoligami. Ingin punya istri sebanyak mungkin, bahkan jika bisa sampai 9 orang istri.

“Suami saya tidurnya di lantai atas. Kalau ke kamar ku hanya kalau ambil baju. Hubungan kami tidak harmonis semenjak beberapa bulan lalu. Katanya ingin punya istri lagi: satu, dua, tiga, empat dan kalau perlu sembilan. Sejak itu, saya kalau dikatakan untuk nafkah lahir dan batin sangat kurang sekali,” ungkap Ibu Nyai.

Keesokan pagi hari usai insiden keributan lantai dua, Ibu Nyai memergoki santriwati yang semalam menggedor pintu kamar ustazah malah mendatangi ibu mertuanya. Ia tidak diberi tahu bahan perbincangan mereka. Hanya yang terlihat bahwa santriwati itu sedang menangis.

Siang harinya, si santriwati sudah tidak berada di pesantren. Ibu Nyai lantas mengetahui baru saja yang bersangkutan diantar pulang ke rumah orang tuanya oleh Kiai Fahim bersama ibu mertua.

“Ibu mertua saya bilang habis pulang dari mengantar salah satu orang santriwati yang sambil nangis-nangis,” kata dia.

Diam-diam Ibu Nyai memberanikan diri naik ke lantai dua dan masuk ke kamar khusus, ketika berkesempatan melihat suaminya sedang tidur di kamar lantai satu. Dia tak bercerita bagaimana bisa memasuki kamar tersebut.

beras