Ekspor Non Migas Jatim Sebesar 95,08 Persen
Berita Baru, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kinerja ekspor Jatim pada April 2022 mencapai US$2,089 miliar atau naik 18,60 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yakni US$1,76 miliar.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan ekspor Jatim ini meningkat jika dibandingkan situasi ekonomi pada tahun lalu pada saat kondisi pandemi Covid-19 masih tinggi.
“Tetapi kalau melihat kinerja dari bulan ke bulan, ekspor kita pada April 2022 turun tipis -0,10 persen dibandingkan Maret 2022 yakni US$2,091 miliar,” katanya dalam paparan virtual BRS, Selasa (17/5/2022).
Dia menjelaskan, kinerja ekspor pada April 2022 ini banyak didorong oleh ekspor produk dari industri olahan yang tumbuh 0,74 persen (mtm) atau naik 18,82 persen (Yoy) yakni mencapai US$1,91 miliar.
“Sedangkan ekspor produk pertanian pada April 2022tercatat US$163,04 juta atau turun -8,75 persen (mtm), tetapi naik 12,16 persen dibandingkan April tahun lalu. Semantara ekspor pertambangan US$9,5 juta atau turun -4,38 persen (mtm), tetapi naik 199,81 persen (yoy),” jelasnya.
Dadang mengatakan ekspor non migas Jatim ini berkontribusi sebesar 95,08 persen dari total kinerja ekspor Jatim. Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan permintaan yakni pupuk, aluminium, lemak dan minyak hewan/nabati, kertas/karton, dan berbagai produk kimia.
“Komoditas yang permintaannya turun yakni daging dan ikan olahan, mesin/peralatan listrik, bahan kimia organik, tembaga, dan perhiasan/permata,” imbuhnya.
Adapun sejumlah negara tujuan ekspor yang mengalami peningkatan permintaan di antaranya adalah Belanda, China, Thailand, Sri Lanka, dan Taiwan. Sementara negara tujuan yang mengalami penurunan permintaan yakni Singapura, Vietnam, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat (A).
Sepanjang Januari–April 2022 ini, pangsa pasar ekspor Jatim dikontribusi oleh AS, Jepang, China, Malaysia, Vietnam, Thailand, Korea Selatan, India, Belanda, dan Australia.