Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Elektabilitas Anies Baswedan Meningkat, Pengamat: Branding Politik Berubah
Hasil survei Populi Center menempatkan Anies Baswedan sebagai capres pilihan warga DKI Jakarta pada Pilpres 2024.

Elektabilitas Anies Baswedan Meningkat, Pengamat: Branding Politik Berubah



Berita Baru, Jakarta – Lembaga Survei dan Polling Nasional (SPIN) merilis survei elektabilitas partai politik. Partai NasDem yang awalnya bertengger di peringkat ke-4 kini merosot ke peringkat ke-7.

Sementara dari Survei Litbang Kompas, elektabilitas Anies Baswedan justru naik dari bulan Juni 2022 sebesar 12,6%, kini di bulan Oktober 2022 menjadi 16,5%.

Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim menilai Anies lebih diuntungkan dalam hal dirinya diusung NasDem sebagai capres.

“Anies memang diuntungkan dalam banyak hal dengan diusung partai NasDem sebagai Capres. Paling tidak bisa menggeser persepsi dan opini publik yang selama ini cenderung minor terhadap Anies yang dianggap lebih dekat dengan Islam kanan,” kata Surokim kepada, Kamis (27/10/2022).

Menurut Surokim, pasca Anies dideklarasikan Capres NasDem branding politik nasionalis mulai melekat ke Anies meski masih belum optimal.

“Jadi Anies ini untung banyaklah dengan diusung NasDem. Paling tidak untuk menguatkan branding politik nasionalis moderatnya,” jelasnya.

Lantas mengapa elektabilitas NasDem turun? Surokim menyebut pemilih NasDem rata-rata adalah pemilih nasionalis-moderat. Melihat rekam jejak Anies di Pilgub DKI Jakarta 2017 membuat pemilih NasDem mulai berpikir dua kali apakah memilih partai yang diketuai Surya Paloh itu.

“Selama ini pemilih nasdem kan rata-rata pemilih nasionalis moderat ya. Cenderung selalu ada di tengah dan selama ini memang ada kecenderungan perilaku jenis pemilih ini agak kritis terhadap isu-isu primordial,” katanya .

“Jadi wajar saja jika NasDem mendapat tone negatif dan saya pikir butuh usaha ekstra untuk bisa meyakinkan pemilihnya bahwa mengusung Anies itu pilihan yang masuk akal,” sambungnya.

Peneliti Senior SSC ini menyebut, ada tugas berat yang dipikul NasDem guna meyakinkan pendukungnya dulu di Pemilu 2019 pasca mengusung Anies Capres.

“Paling tidak untuk menguatkan NKRI dan keberagaman Indonesia. Saya pikir yang sedang dihadapi NasDem itu sekarang ada gap atau jarak antara pemahaman publik dan ekspektasi partai. Dan ini harus bisa dijelaskan terus menerus agar voters NasDem bisa paham terkait pilihan itu,” ujarnya.

beras