Era Digitalisasi, Bupati Gresik Serukan Pentingnya Literasi Dan Numerasi
Berita Baru, Gresik – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyerukan betapa pentingnya mata pelajaran matematika sebagai dasar memahami era digitalisasi bagi para siswa. Namun sering kali, mata pelajaran ini justru menjadi momok bagi para siswa, termasuk para guru.
“Karena pentingnya kompetensi dimasa kini dan masa depan, kita ini di era tranformasi digital yang berbasis data, dan matematika adalah dasar dari basis tersebut,” ungkap Bupati Gresik dalam pembukaan pelatihan AdiRESy Matematika Smart Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Indonesia (YPAN).
Pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari tersebut berlangsung di Aula Mandala Bhakti Praja Kantor Bupati Gresik, Selasa (27/9). Adapun peserta diikuti sebanyak 169 guru SD, SMP Negeri/Swasta se-Kabupaten Gresik.
Bupati Gresik juga menyampaikan, bahwa dalam menjalankan proses pembelajaran adalah tugas bersama. Dia pun terus mendorong para pendidik untuk meningkatkan kualitas mengajar yang mereka miliki.
“Kita juga mendorong kemampuan para pendidik dalam meningkatkan kualitasnya, tidak hanya siswa,” ucapnya.
Dia menambahkan, tidak hanya numerasi yang butuh ditingkatkan, tapi juga literasi dan bahasa. Untuk itu peningkatan minat baca terus digaungkannya pada masyarakat.
“Nah, ini tantangan kita semua, bagaimana kita meningkatkan rasa nyaman anak- anak untuk belajar. Saya yakin kalau kita melakukan ini secara konsisten maka anak-anak akan terpengaruh sendiri. Jangan sampai anak-anak kita punya mindset ketemu guru matematika kok menakutkan,” tandasnya
Sementara itu, Trainer dari YPAN Aji Shafa mewakili Apkasi menyampaikan, pelatihan ini merupakan agenda rutin yang ia lakukan bersama Apkasi. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dalam mengajar matematika sekaligus membentuk tenaga pengajar yang pintar dalam segala hal.
“YPAN fokus dalam peningkatan numerasi literasi, dan bahasa, kami telah melatih lebih dari 200 ribu guru yang tersebar lebih dari 250 kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Ia pun menyampaikan, melihat dari skor Programme for International Student Assessment (PISA), untuk nilai Matematika, Indonesia masih berada di peringkat 72 dari 78 negara. PISA merupakan sistem ujian yang diinisasi oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia.
“Hal ini membuktikan kualitas pendidikan Indonesia perlu menjadi perhatian khususnya pelajaran matematika,” terangnya.
Pembukaan pelatihan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Gresik Herawan Eka Kusuma, Trainer Yayasan Pendidikan Adiluhung Indonesia (YPAN) Aji Syafa dan Andi Suryawan.