Exco PSSI Beberkan Proses Naturalisasi Mees Hilgers dan Rangnar Oratmangoen
Berita Baru, Sepakbola – Exco PSSI, Hasani Abdulgani mengakui dokumen proses naturalisasi Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen akan menyusul dalam waktu dekat.
Saat ini baru Sandy Walsh dengan Jordi Amat yang telah lengkap dan telah diajukan ke Menpora.
Agen Hilger dan Ragnar Oratmangoen kabarnya akan segera mengirimkan berkas pada bulan Februari 2022.
Maka dari itu, Hasani meminta para penggemar Timnas Indonesia untuk tidak khawatir mengenai prosesnya sekarang.
“Iya sudah diajukan ke Menpora (dokumen Sandy Walsh dan Jordi Amat). Sabar ya, nanti menyusul untuk Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen,” kata Hasani Abdulgani melalui pesan singkat, Senin (31/1/2022).
PSSI tengah berupaya menaturalisasi empat keturunan keturunan tersebut untuk membela Indonesia. Seluruhnya merupakan pilihan pelatih Shin Tae-yong.
PSSI menargetkan empat pemain tersebut bisa tampil di Kualifikasi Piala Asia 2023 yang bergulir Juni nanti. Timnas Indonesia membutuhkan tenaga para pemain Eropa agar lolos ke putaran final tahun depan.
“Mudah-mudahan proses keturunan yang kini sedang digodok oleh Menpora untuk dapat dilaksanakan sebelum April. Jika terjadi, Insya Allah mereka bisa bermain di kualifikasi Piala Asia 2023 Juni mendatang,” tutur Hasani Abdulgani.
“Target Ketum PSSI adalah para pemain turunan tersebut dapat membela timnas Indonesia di babak kualifikasi Piala Asia dan Piala AFF 2022,” tuntasnya.
Harus Jelas
Proses naturalisasi pemain tidak secepat kilat, meski kedua pemain di atas punya darah Indonesia. PSSI terlebih dulu mengajukan ke Kemenpora untuk dibahas di Komisi X DPR RI demi mendapatkan persetujuan sebelum dilantik oleh Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).
PSSI harus berhati-hati dalam menaturalisasi pemain. Meski mengklaim punya garis keturunan, mereka harus bisa membuktikan melalui dokumen resmi, termasuk catatan tidak pernah membela timnas negara lain di ajang resmi.
Jika tidak, hal itu bisa melanggar statuta FIFA dan pemain itu tak dapat membela timnas Indonesia, seperti kasus Marc Klok hingga Ezra Walian.