Final Liga Champions 2021, Bukti Bahwa Premier League Lebih Kompetitif dari Liga Top Eropa Lainnya

Analisa – Final Liga Champions 2021 yang mempertemukan Chelsea Vs Manchester City bukan hanya duel antara Guardiola dan Tuchel. Ini adalah duel yang kembali mempertegas dominasi tim-tim Inggris di Liga Champions. Mungkin secara raihan tropy mereka masih kalah dengan wakil La Liga Spanyol. Kita semua tahu bahwa dominasi Real Madrid dengan koleksi 13 Tropynya masih jauh untuk dilampaui tim manapun. Sedangkan rival terdekatnya, Barcelona, telah menyumbangkan 5 tropy. Total wakil Spanyol kokoh dengan 18 Tropy di puncak. Tapi perlu dicatat, itu hanya di sumbangkan oleh dua klub saja.

Sampai hari ini wakil-wakil Liga Premier Inggris hanya mampu mengoleksi 13 Tropy. Tapi menjadi menarik bahwa 13 Tropy itu disumbangankan oleh 5 klub berbeda. Liverpool masih memimpin dengan 6 tropy dan dikuntit oleh Manchester United. Lalu ada Nottingham Forest dengan koleksi dua gelar, disusul Aston Villa dan Chelsea 1 gelar.

Sebagai perbandingan, tiga wakil Seri A Italy hanya menyumbangkan 12 gelar. AC Milan menjadi penyumbang paling loyal dengan tujuh tropy. Kemudian disusul tetangga mereka Inter Milan tiga tropy dan sumbangan dua gelar Liga Champions dari Juventus. Sedangkan Bundesliga Jerman yang juga sama-sama mencatatkan tiga wakilnya meraih Tropy si Kuping Besar, namum total koleksi gelarnya hanya 8. Itupun enam gelar di boyong Bayern Munchen, sisaya disumbangkan Dortmund dan Hamburg SV.

Lalu apa menariknya duel dua wakil Liga Premier Inggris dini hari nanti? Bukankah masih jauh untuk mengejar koleksi gelar wakil La Liga Spanyol? Bukan tidak mungkin duel malam nanti dimenangkan oleh pasukan Pep Guardiola. Apabila itu terjadi maka Premier League akan semakin mempertegas dominasinya di Liga Champions Eropa dengan menempatkan enam wakilnya sebagai juara. Dan Liga Premier Inggris layak kita nobatkan sebagai liga paling kompetitif di daratan Eropa jauh mengungguli La Liga Spanyol atau bahkan Seri A Italy. Namun apabila Chelsea yang keluar sebagai pemenang, maka dialah Raja kota London sesungguhnya. Tentu Roman Abramovic tak sia-sia menghamburkan uangnya untuk membangun skuad juara.

Muhammad Nur Wahid (Penulis Adalah Penulis Lepas dan Pengamat Liga Tarkam)