Gandeng Omah Jogja Jatim di Gresik, Kemenag RI Ajak Perkuat Moderasi Beragama
Berita Baru, Gresik – Kasubag Puslitbang Bimas Agama Kemenag RI, Rizki Riyadu Topeq mengajak semua pihak memiliki tanggungjawab untuk mencegah segala potensi yang bisa menimbulkan kekerasan dalam beragama maupun timbulnya ujaran kebencian yang dikaitan dalam agama maupun radikalisme.
“Itu tugas kita bersama. Bisa dengan menyebarkan ajaran agama yang sejuk dan damai di media sosial kita masing-masing,” kata Topeq saat menjadi narasumber Kongkow dan Diskusi ‘Pemuda, Islam dan Gerakan Moderasi Beragama’ di Fakultas Kopi Bungah, Gresik, Kamis (29/09).
Menurutnya, ujaran kebencian yang dikaitan dalam agama dapat membuat hubungan antar umat beragama retak. Untuk itu, diperlukan moderasi beragama atau cara pandang beragama secara moderat.
“Moderasi beragama mempunyai prinsip anti-kekerasan, sehingga perlu digalakkan di berbagai daerah,” terangnya.
Dalam kegiatan yang menggandeng Omah Jogja Jatim (OJJ) itu, Topeq menjelaskan, moderasi beragama harus juga menghargai kearifan lokal. “Banyak dari kearifan lokal kita yang mengajarkan tolerasi dan saling menghargai antar sesama,” imbuh pria Alumni UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta ini.
Sementara, Ketua Omah Jogja Jatim, Moh. Hisyam menyatakan pihaknya selalu mendukung langkah Puslitbang Bimas Agama Kemenag RI dalam memfasilitasi mahasiswa untuk penguatan moderasi beragama.
“Dengan adanya penguatan moderasi beragama ini, kami berharapke depannya moderasi beragama ini juga dilakukan oleh para pemuda, karena mereka adalah generasi penerus masa depan,” kata Hisyam.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Imam Chanafi dari Kemenag Gresik, Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya Hasan Mahfudh, puluhan mahasiswa Universitas Qomaruddin, aktivis PMII, hingga pemuda.