Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gandeng Universitas Flores, HISKI Gelar Lokakarya Penulisan Kreatif dan Apresiasi Sastra Berbasis Kelokalan
Lokakarya HISKI “Penulisan Kreatif dan Apresiasi Sastra Berbasis Kelokalan” di Universitas Flores, 21 Oktober 2025.

Gandeng Universitas Flores, HISKI Gelar Lokakarya Penulisan Kreatif dan Apresiasi Sastra Berbasis Kelokalan



Berita Baru, Flores – Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) usai gelar Lokakarya “Penulisan Kreatif & Apresiasi Sastra Berbasis Kelokalan” pada Selasa, (21/10/2025) di FKIP Universitas Flores. Kegiatan ini didanai oleh Badan Bahasa melalui Program Fasilitasi dan Apresiasi bagi Komunitas Sastra Tahun 2025.

Kegiatan lokakarya ini dilaksanakan mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WITA dan diikuti secara antusias oleh akademisi, guru, mahasiswa, serta komunitas literasi dari berbagai wilayah.

Lokakarya diawali dengan laporan Ketua HISKI Flores, Falentinus Bata, S.Pd., M.Pd., lalu dilanjut dengan sambutan Ketua Umum HISKI, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum.

Lokakarya ini, menurut Ketua HISKI Komisariat Flores, Falentinus Bata, S.Pd., M.Pd., memiliki tujuan ganda, yaitu mempromosikan dan mengembangkan sastra berbasis budaya lokal, serta menjaga dan melestarikan warisan budaya daerah.

“Melalui lokakarya ini kami berharap masyarakat semakin mengapresiasi sastra lokal, sementara peserta dapat mengembangkan teknik penulisan yang berakar pada budaya sendiri. Kami juga ingin lahirnya lebih banyak karya sastra dari Flores,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum HISKI, Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum., dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini menekankan pentingnya eksplorasi kearifan lokal dan pengalaman budaya daerah sebagai sumber inspirasi dalam penulisan kreatif, sekaligus memperkuat apresiasi sastra yang berakar pada nilai-nilai kelokalan.

“Dengan mengangkat tema ‘Penulisan Kreatif & Apresiasi Sastra Berbasis Kelokalan’, para narasumber membagikan wawasan dan pengalaman menulis berbasis nilai-nilai budaya lokal, serta memberikan cara-cara mengembangkan apresiasi sastra dalam kehidupan sehari-hari maupun di lingkungan pendidikan,” terangnya.

Sambutan selanjutnya sekaligus pembukaan secara resmi disampaikan oleh Rektor Universitas Flores, Dr. Willybrodus Lanamana, S.E., M.M.A.

Dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan dengan resmi, Rektor Universitas Flores tersebut berharap agar melalui lokakarya ini lahir penulis-penulis muda yang kreatif, berani, dan memiliki kesadaran budaya yang kuat.

“Lokakarya ini bukan hanya melestarikan budaya daerah, tetapi juga memperkaya sastra Indonesia. Uniflor memiliki tanggung jawab moral dalam pengembangan sastra, termasuk sastra lokal yang berbicara tentang kehidupan masyarakatnya,” harap Willy.

Dipandu moderator Sudartomo Macaryus, M.Hum. (Ketua HISKI UST-UTY), lokakarya menampilkan empat narasumber nasional di bidang sastra dan pendidikan, yaitu Dr. Ganjar Harimansyah, M.Pd., (Sekretaris Badan Pengembangan & Pembinaan Bahasa), Prof. Dr. Made Suyasa, M.Hum. (HISKI NTB), Josephina Nirma Rupa, S.Pd., M.Pd. (HISKI Flores) dan Dra. Maria Marietta Bali Larasati, M.Hum. (HISKI Flores)

Acara berlanjut ke paparan narasumber. Narasumber pertama, Ganjar Harimansyah membawakan presentasi berjudul “Apresiasi dan Pembacaan Sastra Berbasis Kelokalan Indonesia”. Ia menyoroti bahwa kelokalan dalam sastra adalah ekspresi identitas yang meliputi bahasa, dialek, istilah unik dan khas sebagai penanda sosial dan budaya.

“Kelokalan dalam puisi diwujudkan melalui ritme, diksi lokal, dan citraan sensorik, menghasilkan atmosfer budaya yang kuat; sedangkan pada cerpen, kelokalan tampak lewat latar tempat, dialog berdialek, benda budaya, sapaan kekerabatan, dan istilah adat yang membangun jarak hormat serta antartokoh,” paparnya.

Gandeng Universitas Flores, HISKI Gelar Lokakarya Penulisan Kreatif dan Apresiasi Sastra Berbasis Kelokalan

Ganjar juga menawarkan metode pembacaan dekat (close reading) yang menekankan pengalaman estetik dan refleksi bersama, sehingga pembaca benar-benar memahami bunyi, ritme, serta representasi lokal dalam karya sastra. Ia menegaskan langkah implementasi di kelas seperti sesi pembacaan bersama, pencatatan bentuk dan penanda lokal, serta penyusunan glosarium kecil untuk memastikan presisi istilah.

“Estetika kelokalan dan dimaknai sebagai media penampilan nilai komunal, sedangkan etika representasi menuntut keadilan dan proporsionalitas dalam penggambaran tokoh serta budaya,” katanya.

Narasumber kedua, I Made Suyasa membawakan paparan berjudul “Proses Kreatif Sastra Berbasis Kelokalan”. Ia menekankan bahwa penulisan sastra berbasis kelokalan bukan sekadar meletakkan cerita di suatu tempat, melainkan menghidupkan “roh” atau jiwa lokalitas ke dalam karya. Made Suyasa juga menjelaskan pentingnya proses perendaman melalui observasi mendalam, riset budaya setempat, serta pemanfaatan dialek dan kosakata khas daerah.

“Tujuan utamanya adalah menciptakan karya autentik yang menghormati kekayaan budaya sekaligus menyampaikan pesan universal melalui kekhasan lokal,” jelasnya.

Gandeng Universitas Flores, HISKI Gelar Lokakarya Penulisan Kreatif dan Apresiasi Sastra Berbasis Kelokalan

Pada tahap penulisan puisi dan cerpen, Suyasa menekankan pemilihan sudut pandang unik, penggunaan citraan khas lokal, dan pengintegrasian metafora budaya. Ia juga menunjukkan pentingnya karakter, latar, dan konflik yang tumbuh dari lingkungan lokal sehingga karya terasa hidup dan memiliki makna mendalam.

“Proses revisi dan penyempurnaan diperlukan guna memastikan keautentikan dan penghormatan terhadap budaya yang diangkat, karena sastra kelokalan adalah bentuk pelestarian warisan budaya serta identitas masyarakat,” ujarnya.

Setelah paparan dua pembicara, acara dijeda dengan istirahat. Lalu dilanjut dengan sesi pemadan kedua dengan pembicara ketiga, Josephina Nirma Rupa, dan pembicara keempat, Maria Marietta Bali Larasati.

Sebagai informasi, lokakarya ini diikuti peserta secara luring dan daring. Acara ini juga disiarkan melalui kanal Youtube HISKI dan Tribun Network, sehingga menjangkau peserta luas dari berbagai daerah di Indonesia.

Penyelenggara berharap kegiatan ini mampu menginspirasi dan mempererat komunitas sastra serta meningkatkan minat menulis kreatif berbasis budaya daerah di tengah masyarakat.

Gandeng Universitas Flores, HISKI Gelar Lokakarya Penulisan Kreatif dan Apresiasi Sastra Berbasis Kelokalan

beras