Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

GMBI Jember Sesalkan Sikap Bupati
Bupati Jember Haji Hendy Siswanto saat Rapat Paripurna di gedung DPRD Jember, 4 Maret 2021. (Dok. Foto: Tangkapan layar dari Chanel YouTube Jember 1 TV)

GMBI Jember Sesalkan Sikap Bupati



Berita Baru Jatim, Jember – Beredarnya video ancaman Bupati Jember terhadap aktivis kontra tambang dan berita bahwa telah diadakan sosialisasi pertambangan PT Agtika Dwi Sejahtera (ADS) terhadap masyarakat perihal tambang pasir besi Paseban Kencong Jember memantik respon dari berbagai kelompok masyarakat, salah satunya ialah Lembaga Swadaya Masyrakat Gerakan Masyarakat Bawah (GMBI) Distrik Jember.

Dalam video yang beredar, PT ADS mengklaim telah mengantongi izin ekploitasi sampai juli 2023. Disertai potongan video Bupati Jember Haji Hendy Siswanto mengancam apabila nanti regulasinya telah diatur agar mahasiswa dan Masyarakat Jember jangan main-main.

“Di Kabupaten Jember ini utamanya di pesisir selatan Paseban dan di Wilayah Silo itu sudah tertanam prinsip bahwa pertambangan itu lebih besar mudhorat daripada manfaatnya, jadi Bupati mau mengancam seperti apapun prinsip mereka tetap kekeh yakni mengelola lahan dengan potensi pertanian bukan dengan pertambangan,” ucap Ketua Distrik GMBI Jember, Nailil Hufron kepada Beritabaru.co, Rabu (07/07/2021).

Hufron menambahkan tidak elok kiranya bila sekelas Bupati main ancam di forum terbuka seperti dalam acara serap aspirasi di kantor DPRD Jember tanggal 4 Maret 2021 lalu.

“Ya jangan main ancam lah, bukannya memang janji kampanyenya akan tetap menjaga wilayah jember dari ekploitasi pertambangan waktu debat calon kepala daerah dulu, kok sekarang jadi seperti gugup dikejar investor,” pungkas lulusan S2 Ekonomi UIN Jember itu.

Perihal wacana PT ADS bahwa masyarakat sudah pro terhadap pertambangan itu dibantah oleh GMBI. Ia melihat di lapangan, sebanyak 90 persen masyarakat masih menolak pertambangan.

Ia menilai, PT ADS tidak pantas jika mengklaim. Menyikapi ancaman Bupati dan klaim PT ADS, lanjutnya, GMBI sedang melakukan diskusi intensif dengan segenap elemen masyarakat dan mahasiswa.

“Agar hal demikian tidak terjadi di kemudian hari, jangan biasakan main ancam, bupati harusnya bisa membangun komunikasi yang lebih elegan dengan melibatkan masyarakat terdampak apabila eksploitasi tambang itu benar terjadi di kemudian hari,” tegasnya.

beras