Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gubernur Jatim Berikan Bantuan untuk Mahasiswa Asal NTT yang Kuliah di Malang
(Sumber Foto: Info Publik)

Gubernur Jatim Berikan Bantuan untuk Mahasiswa Asal NTT yang Kuliah di Malang



Berita Baru Jatim, Malang — Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan bantuan pada mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kuliah di Kota Malang.

Bantuan tersebut merupakan perhatian Gubernur Jatim terhadap 621 mahasiswa terdampak pandemi Covid-19. Bantuan itu berupa paket sembako dan uang diberikan secara simbolis pada undangan mahasiswa di Bakolwil Malang, Minggu (31/5/2020).

Ssbelumnya, Gubernur Khofifah juga menjanjikan akan kembali mengucurkan bantuan untuk 5.000 pelajar yang belum mendapat bantuan.

“Masih ada sekitar 5.000 mahasiswa luar Jatim di Malang dan terdampak Covid-19, kami akan mengirimkan bantuan lagi,” kata Khofifah saat memberikan bantuan.

Ke 621 mahasiswa tersebut terdiri dari mahasiswa Panusa atau Adonara sebanyak 256 orang, pelajar Flores Timur Daratan 182 orang, Mahasiswa Lembata 180 orang, dan mahasiswa Solor 3 orang.

Semetara itu, salah satu mahasiswa asal NTT, Veronika Kelen mengungkapkan rasa syukurnya mendapatkan bantuan dari pemerintah Jatim.

“Kami bersyukur dan terimakasih pada pemerintah Provinsi Jatim yang peduli pada pelajar NTT yang merantau atau mengenyam pendidikan di Malang,” katanya.

Selama pandemi dan khusus pada penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya, para mahasiswa ini sangat terdampak.

Menurutnya kiriman uang dari orang tua mereka tidak bisa masuk, dan mereka juga tidak bisa kembali ke daerahnya. Sementara untuk kuliah, mereka mendapat bantuan paket data kuota dari kampusnya.

Veronika yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Tribuana Tunggal Dewi, Prodi Administrasi Publik ini mengatakan, bahwa di Malang Raya ada 24 organisasi yang tersebar di 48 perguruan tinggi. Dari data organisasi daerah hingga 17.000-20.000 mahasiswa.

Namun, yang diterima di posko itu ada 5.000 dan dari jumlah tersebut yang baru 1.500 yang menerima bantuan dan bukan mahasiswa NTT satam tapi ada dari Maluku, Kalimantan, Jakarta dan Jateng yang sama-sama tinggal di malang.

beras