Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gunung Semeru Erupsi 13 Kali dengan 51 Gempa Letusan, Status Siaga III

Gunung Semeru Erupsi 13 Kali dengan 51 Gempa Letusan, Status Siaga III



Berita Baru, Lumajang – Gunung Semeru yang berada di perbatasan antara Malang dan Lumajang menunjukkan peningkatan aktivitas pada Sabtu (15/6/2024).

Sejak pukul 06.33 WIB tercatat gunung gunung yang memiliki ketinggian 3.676 Mdpl telah mengeluarkan abu vulkanik sebanyak 13 kali dengan ketinggian relatif antara 400 – 900meter dari puncak gunung.

Adapun mayoritas sebaran Erupsi gunung tersebut berdasarkan pantauan dari pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru mengarah ke utara.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Liswanto selaku Petugas PGA Semeru yang menyebut, erupsi pertama yang terpantau visual terjadi pukul 06.33 WIB, dengan ketinggian abu teramati kurang lebih 500 meter dari puncak gunung, atau 4.176 meter di atas permukaan laut.

“Erupsi Gunung Semeru Sabtu, 15 Juni 2024, pukul 06.34 WIB dengan tinggi kolom abu 700 meter di atas puncak atau kurang 4376 meter di atas permukaan laut. Kolom abu putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara,” ucap Liswanto, dikutip dari Sindonews.com.

Lebih lanjut, Erupsi gunung Semeru kembali terpantau pada pukul 06.54 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak, atau kurang lebih 4576 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang kembali mengarah ke utara.

Selanjutnya, pada pukul 07.08 WIB kembali terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak, atau kurang lebih 4576 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara.

”Pada pukul 07.14 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 400 meter di atas puncak, atau kurang 4076 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara,” ungkap dia.

Gunung yang berlokasi serupa dengan kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tercatat sudah 13 kali gunung hingga pukul 08.45 WIB.

Dimana erupsi terakhir terjadi pada pukul 08.22 WIB, dengan ketinggian abu yang tidak terpantau karena kondisi sekitar gunung sedang berkabut.

Sementara itu, petugas PGA Yadi Yuliandi, menyambut dari pantauan secara harian tercatat ada 51 gempa letusan atau erupsi antara pukul 00.00-06.00 WIB.

Erupsi tersebut memiliki kekuatan amplitudo 16-23 mm, dan lama gempa 85-154 detik.

”Terjadi 20 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-4 mm dan lama gempa 42-80 detik, 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-4 mm, dan lama gempa 35-60 detik,” ucap Yadi Yuliandi.

Selain adanya aktivitas vulkanik tersebut, telah terjadi pula tiga kali gempa harmonik dengan amplitudo 3-4 mm, dan lama gempa 201-568 detik, serta dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2-3 mm, S-P 23-84 detik dan lama gempa 58-156 detik.

“Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Semeru masih berada di level III atau siaga,” tegasnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Sedangkan di luar jarak tersebut, ia meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai.

Lebih lanjut, pihaknya juga meminta agar warga waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan . Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang menjadi satu lokasi kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

beras