Gus Menteri: Isu Reshuffle Kabinet, Hak Prerogatif Presiden
Berita Baru Jatim, Jombang — Isu perombakan kabinet Indonesia Maju 2020 (Reshuffle) menjadi topik perbincangan hangat masyarakat beberapa waktu terkahir.
Beberapa menteri dikabarkan akan di-‘reshuffle’ oleh Presiden Jokowi lantaran kinerja mereka dinilai biasa-biasa saja atau tidak memberikan perubahan yang signifikan selama pandemi.
Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI, Abdul Halim Iskandar enggan memberikan tanggapan panjang terkait isu itu.
Dia hanya mengatakan, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden. Menurutnya kepala negara memiliki hak untuk mengangkat atau menggantikan menteri di kabinetnya.
“Soal reshuffle itu betul-betul hak prerogatif presiden, saya selalu katakan yang tahu soal reshuffle itu hanya ada dua, satu presiden, kedua Tuhan (Allah),” ungkap Halim, saat melakukan kunjungan kerja ke Jombang, Jawa Timur, Sabtu (4/7/2020).
Abdul Halim Iskandar juga mengaku belum menerima pemberitahuan apapun terkait kabar perombakan kabinet Indonesia Maju 2020. Sedangkan mengenai kemarahan Presiden Jokowi, dia menganggap hal itu merupakan sesuatu yang wajar.
Halim mengungkapkan, kemarahan presiden yang sempat melontarkan ancaman akan me-reshuffle kabinet 2020 itu merupakan bentuk tanggungjawab dan ketegasan presiden kepada rakyatnya.
“Belum ada pemberitahuan dan itu di luar kewenangan unuk dibahas, kemarahan presiden itu suatu kewajaran sebagai presiden yang memiliki tanggungjawab terhadap 265 juta jiwa yang sedang butuh sikap tegas seorang pemimpin,” tandasnya.
Diketahui dalam Rapat Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020) Presiden Joko Widodo mengungkapkan kemarahannya dan memberikan peringatan tegas terkait kinerja para Menterinya.
Jokowi mengaku kecewa dengan kinerja dari para mereka dalam menyikapi krisis dan pandemi Covid-19.
Kinerja dari para pembantu presiden itu dinilai biasa-biasa saja atau bahkan tidak ada perubahan yang menjanjikan.
Salah satu Menteri yang diisukan kencang bakal terkena reshuffle tersebut adalah Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Dia yang paling disorot karena berkaitan langsung dengan kasus Covid-19.