Hari Nelayan: Nelayan Pasuruan Kebingungan Solar

Berita Baru, Pasuruan – 6 April diperingati dengan Hari Nelayan. Persoalan yang dialami nelayan tak berkesudahan. Tahun ini, nelayan di Kabupaten dan Kota Pasuruan mengalami kesulitan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.

Di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, tampak deretan jurigen berbaris, Selasa, (05/04/2022). Kelangkaan solar itu berakibat pada kehidupan nelayan. Mereka terancam tak melaut. Ketika tak melaut, nelayan tak akan ada pemasukan.

Nelayan yang mengantre ada yang mengaku sudah di SPBU sejak Senin (04/04/2022) sore pukul 15.00 WIB. Sebelumnya mereka juga bahkan berkeliling SPBU di wilayah Pasuruan, tapi tidak ada hasil.

“Kami sudah keliling mulai Warungdowo, Rejoso, Rembang, Wonorejo, tidak ada,” kata Halim, salah satu nelayan asal Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan kepada wartabromo.com.

Halim mengaku biasanya membeli solar 50 hingga 60 liter untuk beberapa kapalnya. Setiap kapal membutuhkan solar sekitar 10 hingga 20 liter setiap kali melaut.

Edi, nelayan lain mengaku sudah seminggu ini tidak bisa melaut mencari ikan karena perahunya kehabisan solar. Ia sudah berkeliling mencari SPBU yang masih menjual solar, namun hasilnya nihil.

“Saya antre sejak jam 8 malam kemarin, sampai hari ini (6/4), jadi menginap di SPBU. Tapi sampai sekarang solarnya belum datang, nelayan jadi nggak bisa kerja,” ujar Edi.

Sementara petugas SPBU, Supriyanto, mengatakan keterlambatan pengiriman solar yang mengakibatkan adanya antrean panjang di SPBU Karangketug sudah terjadi sejak dua pekan terakhir.

“Pada pada dua hari terahir, sudah tidak menerima kiriman solar sehingga sejak Senin kemarin stok solar di SPBU Karangketug memang sudah kosong,”
terangnya.

Nelayan berharap pasokan solar kembali lancar seperti biasa, agar mereka bisa kembali mencari ikan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Mereka juga berharap pemerintah membentuk satgas untuk menyelidiki penyebab kelangkaan BBM ini.